Banten siapkan bantuan ke Sumatra meski tetap siaga daerah

1 week ago 12

Serang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Banten menyiapkan skema dukungan bantuan penanganan korban banjir dan longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat, dengan tetap memperhitungkan kebutuhan personel setempat untuk siaga bencana mengingat daerah itu sering terdampak bencana.

Sekretaris Daerah Provinsi Banten Deden Apriandhi di Kota Serang, Senin, mengatakan penyaluran bantuan harus dilakukan secara terukur agar tidak menimbulkan hambatan di daerah terdampak.

"Bawa barang dari sini ke sana kan cukup. Jangan sampai nanti kita ke sana malah menyusahkan orang sana karena kejebak di jalanlah atau apalah," kata dia.

Oleh karena itu, penyaluran bantuan telah dibahas dalam rapat yang diselenggarakan hari ini.

Terkait dengan rencana mobilisasi bantuan melalui jalur darat, ia menyebut pilihan transportasi masih dibahas.

"Daratlah paling, kita ke Medan,” katanya.

Baca juga: Pemkot Madiun buka posko penggalangan bantuan untuk bencana Sumatra

Ia menjelaskan jenis bantuan yang akan diberikan masih dalam proses pendataan.

“Yang pasti ya mungkin nanti ada naturalah. Jadi pokoknya sandang, pangan yang bisa kita berikan,” katanya.

Namun pengiriman personel dari Banten akan dibatasi, mengingat daerah ini harus tetap siaga menghadapi potensi bencana.

"Kalau personel nanti kita dapatkan di sini, karena kan kita juga harus stand by di sini dengan keterbatasan personel kita,” ujarnya.

Deden mengingatkan bahwa Banten beberapa kali terdampak bencana kiriman sehingga kesiapsiagaan tidak boleh dikendurkan.

“Yang harus diingat teman-teman, Banten beberapa kali kejadian itu kan juga bencana kiriman. Yang banjir terakhir mutusin jembatan itu kan banjirnya. Tahu-tahu kan ambrol gitu. Itu yang harus diantisipasi juga,” katanya.

Upaya Banten menyiapkan dukungan dilakukan di tengah situasi bencana besar di Sumatra. BNPB melaporkan total korban meninggal akibat banjir dan longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat mencapai 442 jiwa, sedangkan 402 orang masih hilang.

Di Sumatera Utara, korban meninggal bertambah menjadi 217 orang seiring ditemukan korban hilang oleh tim gabungan. Ribuan warga kini mengungsi ke berbagai tempat, termasuk 3.600 jiwa di Tapanuli Utara dan 4.661 jiwa di Tapanuli Selatan.

Di Aceh, korban meninggal mencapai 96 orang dan 75 orang masih hilang, dengan pengungsi sekitar 62.000 kepala keluarga di 11 kabupaten/kota.

Di Sumatera Barat, jumlah korban meninggal mencapai 129 jiwa, sedangkan 118 orang hilang dan lebih dari 77.000 warga mengungsi.

BNPB menegaskan seluruh unsur pusat dan daerah, termasuk TNI–Polri, Basarnas, dan relawan, terus mengerahkan sumber daya untuk pencarian korban serta pemenuhan kebutuhan dasar penyintas.

Baca juga: Kemenag salurkan bantuan bagi warga terdampak banjir di Sumatera Utara

Baca juga: Pemkab Deli Serdang terima bantuan penanganan banjir dari Bank Sumut

Baca juga: Polres Bangka Barat galang dana untuk korban bencana di Sumatra

Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |