Warga Pauh Kota Padang gotong royong tangani lumpur galodo

2 weeks ago 5

Padang (ANTARA) - Warga terdampak galodo atau banjir bandang di kawasan Pasar Baru, Kecamatan Pauh, Kota Padang, Sumatera Barat bergotong royong menangani material lumpur di dalam rumah dan jalan raya, Minggu.

"Sejak Sabtu (29/11) kemarin kami bersihkan lumpur, prioritas di rumah kemudian bantu bersihkan di jalan raya," kata Afrizal, salah seorang warga Pauh Kota Padang.

Kawasan Pasar Baru Pauh pada Jumat (28/11) terkena banjir bandang luapan Sungai Batang Kuranji.

Selain melanda rumah warga, sejumlah masjid dan fasilitas umum, galodo juga masuk ke Jalan Mohammad Hatta Kota Padang. Jalan itu akses menuju Kampus Universitas Andalas (Unand) Limau Manis.

Pada Minggu, warga membersihkan Jalan Mohammad Hatta dari lumpur sisa galodo, sedangkan sebagian lainnya masih membersihkan rumah masing-masing pasca-banjir.

"Kemarin kami sekeluarga sempat mengungsi di masjid, karena khawatir ada galodo susulan. Namun, syukur hari ini sudah kondusif sehingga kami bisa membersihkan rumah," katanya.

Baca juga: Tim SAR terus cari korban hanyut akibat banjir bandang di Agam Sumbar

Polda Sumbar menurunkan personel untuk membantu warga menangani lumpur. Para anggota "Bhayangkara" itu, termasuk sejumlah anggota polwan, ikut menangani lumpur dari rumah warga.

Sekolah Polisi Negara (SPN) Polda Sumbar juga mengerahkan personel untuk membantu menangani lumpur di sejumlah tempat di Kecamatan Pauh.

Penanganan lumpur juga dilakukan di Kantor Polsek Pauh di Jalan Mohammad Hatta Kota Padang yang juga terdampak galodo.

Satu alat berat ukuran kecil dikerahkan untuk membantu mengeruk lumpur di kantor polisi itu.

Sejumlah pemilik toko di sepanjang Jalan Mohammad Hatta Kota Padang itu sudah mulai membuka usaha mereka, meski di bagian jalan raya di depan toko mereka masih teronggok tumpukan pasir yang belum diangkut petugas dengan menggunakan truk.

Warga memanfaatkan cuaca yang sudah mulai kondusif untuk segera membersihkan lingkungan dari sisa galodo. Selain lumpur, juga ada batang kayu ukuran kecil terbawa banjir. Lumpur, selain ditumpuk, ada juga yang dimasukkan dalam karung agar mempermudah pengangkutan.

Kegiatan membersihkan lingkungan juga terjadi di dekat kawasan bencana galodo Sungai Lubuk Minturun, seperti kawasan Perumahan Lumin Park.

Sejumlah warga yang sempat mengungsi sudah kembali untuk membereskan dan membersihkan rumah mereka pasca-bencana.

"Masih membekas kejadian tiga hari lalu, air di sini begitu besar," kata salah seorang warga di Lubuk Minturun.

Warga terdampak banjir bandang cukup parah di Kota Padang ditampung di posko pengungsi yang dikoordinasikan oleh Pemerintah Kota Padang.

Sejumlah lokasi yang terdampak galodo cukup parah di Kota Padang, yakni kawasan Lubuk Minturun, Batu Busuak dan, Pasar Baru Pauh.

Daerah lainnya yang terdampak, yakni Tabing Banda Gadang, Tanggul Hitam, Parak Jamb, dan Pondok Indah.

Kejadian itu mengakibatkan sejumlah jembatan putus. Berdasarkan data BPBD Provinsi Sumbar, jembatan yang putus, yakni Jembatan Belimbing Gunung Sarik, Jembatan Gunung Nago, dan Jembatan Sungai Rimbang Suliki. Kerusakan juga terjadi di Simpang 4 Panti.

Baca juga: Jalur Lembah Anai yang kembali diterjang "galodo"

Baca juga: Enam korban selamat dari "galodo" di Padang Panjang dirujuk ke RS

Baca juga: Kepala BNPB: Sumbar salah satu provinsi rentan bencana

Pewarta: Syarif Abdullah
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |