Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menilai Sea Indonesia 2025 sebagai pameran kemaritiman terbesar di Tanah Air menjadi ajang strategis membangun kolaborasi industri maritim nasional dengan pelaku usaha global secara terpadu dan berkelanjutan.
“Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar, potensi industri maritimnya memiliki peran penting untuk mendukung industri hijau dan perlu segera diakselerasi. Untuk itu Kemenperin mendorong akselerasi transformasinya,” kata Direktur Industri Maritim Alat Transportasi dan Alat Pertahanan (IMATAP) Kemenperin Mahardi Tunggul Wicaksono saat membuka Pameran dan Seminar di Jakarta International Expo (JIExpo), Kemayoran, Jakarta, Rabu.
Wicaksono menyampaikan Kemenperin akan terus fokus mengakselerasi agar industri maritim, galangan kapal maupun industri perkapalan bertransformasi ke green industry atau industri hijau.
Berdasarkan data Kemenperin, ungkapnya, nilai ekspor industri maritim maupun perkapalan Indonesia dalam periode 10 tahun terakhir terus alami kenaikan.
“Pada tahun 2024, nilai ekspornya mencapai 835 juta dolar AS, bahkan pada tahun 2022 pernah menembus 1,2 miliar dolar AS,” paparnya.
Sea Indonesia, pameran kemaritiman terbesar dan terlengkap di Indonesia kembali hadir untuk kedua kalinya di Jakarta pada 14-16 Mei 2025. Pameran itu memamerkan beragam produk, karya serta layanan unggulan kepada para pengunjung.
Menghadirkan lebih dari 150 peserta dari dalam dan luar negeri, pameran itu menjadi ajang bertemunya pengusaha kemaritiman Indonesia dan internasional untuk membangun kolaborasi bisnis.
Para exhibitor tersebut merupakan bagian penting dari ekosistem maritim terdiri dari perusahaan pelayaran, shipyard, lawfirm, fleet management, financial & banking institution, port and marine services, P & I club, consultants, inspection agencies, classification societies, ship management, insurance company, trade association, ship engine & component manufacturers.
Selain itu, shipbuilders & designers, equipment suppliers, ship chandler, information & technology, terminal operators, marine engineering equipment, marine technology & service provider dan educational marine institutions serta maritime tourism.
Direktur Utama PT Kshatriya Piningit Kamulyan, Johnson W. Sutjipto yang juga event organizer pameran itu mengatakan ajang Sea Indonesia menjadi peluang bagi pelaku usaha kemaritiman nasional untuk membangun kolaborasi dan kerja sama dengan perusahaan kemaritiman global.
Selama tiga hari, para exhibitor dan visitor dapat bertukar pandangan serta informasi, sekaligus menjalin kerja sama bisnis dan investasi melalui ajang yang menyediakan segala kebutuhan pendukung kolaborasi industri kemaritiman global.
Dia menuturkan pelaksanaan ajang itu mencerminkan posisi Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia yang harus terus menyalakan semangat kemaritiman serta memperkuat konektivitas antar pulau dan negara untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional hingga 8 persen dalam lima tahun ke depan.
Pelaksanaan ajang itu juga bertepatan dengan 20 tahun implementasi asas cabotage di Indonesia sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2005 tentang Pemberdayaan Industri Pelayaran Nasional.
Dengan demikian, lanjut Johnson, ajang itu adalah bagian dari dukungan masyarakat maritime terhadap program pemberdayaan industri kemaritiman Indonesia.
"Kami berharap, event ini dapat memberikan warna tersendiri dalam pembangunan Indonesia ke depan dan menjadi icon penting untuk mewujudkan kemandirian Indonesia menuju Indonesia Emas 2045," katanya.
Baca juga: Sukses jadi pameran kemaritiman terbesar di tanah air, Sea Indonesia kembali digelar tahun ini
Baca juga: Erick Thohir: Digitalisasi industri kemaritiman perkuat perekonomian
Baca juga: Kemenko Marves: Pelindo penting bagi ekosistem industri kemaritiman
Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2025