Kota Batu, Jawa Timur (ANTARA) - Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf mengharapkan jumlah peserta didik yang tertampung di dalam program Sekolah Rakyat bisa mencapai lebih dari 10 ribu pelajar.
"Harapan kami kalau bisa di atas 10 ribu pelajar. Tapi ini masih berharap ya, belum pasti," kata Gus Ipul, sapaan akrabnya, seusai Penandatanganan Nota Kesepahaman dan Perjanjian Kerjasama untuk Penyelenggaraan Sekolah Rakyat di Al-Hikmah International Islamic Boarding School di Kota Batu, Jawa Timur, Senin.
Sebanyak 10 ribu pelajar itu merupakan akumulasi dari siswa siswi jenjang pendidikan sekolah dasar, sekolah menengah pertama, dan sekolah menengah atas di Sekolah Rakyat.
Para peserta didik di Sekolah Rakyat adalah anak-anak dari keluarga tidak mampu yang masuk di dalam desil 1 dan 2 pada Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).
Baca juga: Mensos ungkap dua kurikulum pembelajaran di Sekolah Rakyat
DTSEN sendiri merupakan sistem data tunggal yang di dalamnya memuat informasi menyoal kondisi sosial ekonomi keluarga se-Indonesia.
Gus Ipul menyebut, sudah menerima laporan terkait perkembangan jumlah anak-anak yang telah terdaftar sebagai calon peserta didik Sekolah Rakyat, yakni sekitar lima ribu orang.
"Kalau sekarang target yang bisa tertampung sekitar lima ribu siswa," ucapnya.
Menurutnya, harapan soal 10 ribu lebih pelajar akan menyesuaikan dengan ketersediaan fasilitas Sekolah Rakyat yang ada di masing-masing daerah se-Indonesia.
Baca juga: Kemensos: Penerimaan murid Sekolah Rakyat berdasarkan administrasi
Saat ini, ada 53 bangunan yang diperuntukkan sebagai fasilitas belajar mengajar Sekolah Rakyat sedang dilakukan renovasi oleh Kementerian Pekerjaan Umum (PU).
Seiring berjalannya waktu, jumlah fasilitas Sekolah Rakyat dikatakannya dimungkinkan akan bertambah, seiring dengan terus terlaksananya pengusulan dari Kementerian Sosial kepada Kementerian PU soal lokasi untuk program tersebut.
"Yang 53 sudah berproses untuk direnovasi, karena sudah dikatakan layak. Prosesnya kami mengajukan ke Kementerian PU untuk disurvei supaya mengetahui layak atau tidak. Mudah-mudahan ke depan bisa ada 100 titik," ujar mantan Wakil Gubernur Jawa Timur ini.
Dia berharap, dengan lahirnya program pada bidang pendidikan ini bisa melahirkan banyak generasi penerus yang akan membawa kemajuan bagi bangsa.
"Saya berharap anak-anak dari Sekolah Rakyat bisa menjadi pemimpin yang membawa kemajuan bagi keluarga, masyarakat, dan bangsa," ucap dia.
Baca juga: Kepala SLBN A Pajajaran: Kami mendukung Sekolah Rakyat
Pewarta: Ananto Pradana
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2025