Semarang (ANTARA) - Anggota Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Samuel Wattimena mengajak kalangan perhotelan untuk membuat paket kunjungan ke desa-desa wisata yang ada di wilayahnya.
"Kalau hotel-hotel di Semarang membuat paket-paket singkat, paket-paket 'weekend' untuk ke desa wisata, menurut saya ini akan merupakan bantuan besar untuk desa wisata," katanya, di Semarang, Sabtu.
Hal tersebut disampaikannya saat menghadiri Festival Desa Wisata Kota Semarang yang berlangsung di Desa Wisata Wonolopo, Mijen, Semarang.
Menurut dia, paket kunjungan ke desa wisata itu akan memudahkan para pelancong yang kebetulan menginap untuk mendapatkan alternatif kunjungan wisata.
"Turis lokal, nasional, maupun internasional yang datang ke Semarang ada alternatif yang bisa mereka kunjungi. Tidak hanya mengunjungi (objek wisata) yang ada," katanya.
Ia juga akan bertemu dengan para pelaku bisnis perhotelan untuk membahas berbagai persoalan yang dihadapi, termasuk pengembangan terhadap pariwisata dan desa wisata.
"Apa yang bisa kita lakukan bersama sehingga tamu-tamu hotel di Semarang itu bisa memiliki paket-paket menuju desa wisata," katanya.
Di sisi lain, Samuel juga mengingatkan para pelaku desa wisata agar tidak latah dalam mengembangkan diri dengan meniru yang sedang tren di desa-desa wisata lainnya.
"Jadi, jangan buat sesuatu yang kemudian ikut-ikutan karena daerah lain bikin, padahal bahan baku di daerah mereka tidak ada," katanya.
Ia mengatakan bahwa pengembangan desa wisata harus dilakukan secara berkelanjutan sehingga antara ketersediaan dan permintaan harus terjaga dari sektor hulu ke hilir.
"Untuk sesuatu yang 'sustain', hulu ke hilir harus ada. Kuncinya adalah menurut saya setiap desa wisata punya keunikan. Tapi jangan memulai suatu produksi atau suatu karya apapun kalau hulu ke hilirnya tidak terjaga," katanya.
Sementara itu, Asisten III Bidang Administrasi Umum Sekretariat Daerah Kota Semarang Wing Wiyarso menjelaskan bahwa Festival Desa Wisata itu bertujuan untuk mengangkat potensi desa-desa wisata yang ada.
Awalnya, Pemerintah Kota Semarang memiliki program Jambore Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) yang menjadi agenda rutin, dan kali ini dikembangkan menjadi Festival Desa Wisata.
Ia menyebutkan saat ini ada 13 desa wisata yang ada di Kota Semarang yang sudah dinilai mandiri, tetapi Pemkot Semarang tetap melakukan fasilitasi dan pendampingan.
Mengenai potensi wisata, Wing menyampaikan bahwa masing-masing desa wisata tentu memiliki potensi tersendiri sehingga pemerintah terus mendorong mereka untuk mengoptimalkan.
"Kami akan mencoba memberikan 'support', dorongan, agar masyarakat dan para pengelola desa wisata bisa mengangkat potensi yang dimiliki, keunikan, tema-tematik yang ada. Dulu kami kan memiliki kampung tematik, ini merupakan embrio untuk desa wisata," pungkasnya.
Baca juga: Menteri Pariwisata bahas jaringan desa wisata di forum UN Tourism 2025
Baca juga: Samuel Wattimena: Kembangkan desa wisata sesuai kearifan lokal
Baca juga: Sendangasri menuju desa wisata seni dan budaya
Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































