Riset di bidang perbenihan kunci keberhasilan pertanian perkotaan

2 days ago 2
Guna memenuhi target, riset dan pengembangan di sektor perbenihan menjadi keharusan.

Jakarta (ANTARA) - Pertanian perkotaan menjadi andalan untuk mewujudkan ketahanan pangan di kota-kota besar seperti Jakarta. Pertanian perkotaan merupakan bertani di lahan yang sempit dan terbatas namun bisa memberikan manfaat maksimal.

Luas lahan pertanian di DKI Jakarta ada sekitar 414 hektare, yang tersebar di tiga wilayah kota administrasi: Jakarta Utara, Jakarta Barat, dan Jakarta Timur. Secara lebih detail, sekitar 341 hektare berada di Jakarta Utara, 45 hektare di Jakarta Barat, dan 28 hektare di Jakarta Timur.

Apabila Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dapat memaksimalkan lahan-lahan pertanian yang ada, tentunya dapat memberikan manfaat di bidang pangan bagi warganya. Memang tidak bisa memenuhi kebutuhan seluruh warga yang berjumlah lebih dari 11 juta, tetapi setidaknya bisa sebagai pendukung stok pangan.

Keberhasilan pertanian perkotaan tentunya sangat didukung ketersediaan benih unggul. Benih unggul dalam arti tahan terhadap hama, penyakit, dan cuaca ekstrem. Bahkan dengan kemajuan teknologi, beberapa benih tidak membutuhkan banyak air dan pupuk, termasuk ada benih yang tahan penyakit dan tidak perlu senyawa kimia seperti insektisida.

Kemudian penting juga untuk memberikan pemahaman bahwa ketahanan pangan tidak semata-mata dibangun dari beras. Guna memenuhi kebutuhan karbohidrat juga dapat dari tanaman hortikultura seperti kacang hijau, jagung, ubi, singkong, jagung, kentang, labu, dan pisang.

Ada yang menyebut untuk bertanam hortikultura lebih sulit dibandingkan padi. Justru sebaliknya banyak petani yang kini lebih menyukai bertanam hortikultura. Hal ini selain lebih mudah karena minim biaya pemeliharaan (pupuk dan obat) juga harga jual di pasar juga tinggi.

Bahkan beberapa pasar modern termasuk supermarket sudah banyak yang menampung hasil panen petani, khususnya sayuran. Alasannya kesadaran masyarakat untuk mengonsumsi produk pangan sehat dan segar kian meningkat khususnya di kota besar.

Baca juga: BRIN bersama perguruan tinggi kembangkan benih jagung unggul hibrida

Riset

Pertanian modern yang berkembang sekarang ini sangat bertumpu terhadap ketersediaan benih unggul. Benih unggul ini harus selalu diperbarui mengikuti tren yang sedang berkembang. Seperti melon yang tidak sekedar warnanya menjadi oranye dan hijau, tetapi juga tingkat kemanisan dan kerenyahan juga bisa diatur.

Tak hanya itu, benih unggul juga dituntut tahan terhadap berbagai penyakit tanaman yang semakin beragam. Bahkan dengan segenggam benih unggul, tingkat keberhasilan panennya bisa seratus persen, tentunya akan memberikan keuntungan bagi petani.

Produk pangan tidak harus berasal dari beras. ANTARA/ Ganet

Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi mengingatkan benih memegang peranan penting di dalam ekosistem pangan. Sehingga pemerintah memberikan dukungan penuh terhadap riset dan pengembangan benih unggul dalam upaya memperkuat ketahanan pangan.

Dia mengatakan riset terkait benih unggul hortikultura sudah banyak dilaksanakan perguruan tinggi namun skalanya masih pada tataran laboratorium belum diuji lapangan. Sehingga dia mengapresiasi perusahaan benih yang sudah memiliki riset dan pengembangan sendiri untuk mendukung petani.

Sebagai contoh, bawang merah yang lazimnya produksi 7-8 ton per hektare, dengan kemajuan sekarang ini bisa ditingkatkan menjadi 18 ton per hektare. Begitu juga dengan tanaman terung dan tomat yang identik dengan kebutuhan air yang banyak, dengan teknologi benih sekarang penggunaan airnya sangat minim.

Arief juga mengatakan kehadiran Perpres Nomor 81 Tahun 2024 tentang Percepatan Penganekaragaman Pangan Berbasis Potensi Sumber Daya Lokal menjadi acuan semua daerah agar pengembangan tanaman pangan tidak sebatas kepada padi/ beras tetapi bisa menyesuaikan dengan potensi yang ada di daerah masing-masing.

Sedangkan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional yang juga menjabat Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Rachmat Pambudy meminta agar riset dan pengembangan di industri benih bisa juga memberikan kontribusi terhadap lingkungan.

Riset dan pengembangan tidak hanya sebatas mendapatkan panen yang optimal tetapi juga menghasilkan produk yang ramah lingkungan dan berkelanjutan terutama terhadap tanah yang dipakai untuk bertani. Dengan teknologi benih yang dikembangkan sekarang meskipun lahan dipakai berkali-kali tetapi tetap ramah lingkungan.

Dengan demikian hasil yang didapat juga berganda yakni swasembada pangan juga aspek lingkungan berupa lahan yang subur dan oksigen. Edukasi menjadi bagian penting agar tercapai kedua sasaran ini terutama untuk mencetak petani-petani baru diberbagai daerah.

Rachmat Pambudy berharap pertanian bisa menjadi penggerak ekonomi ke depan serta mampu menyerap jumlah pekerja lebih banyak.

Data tahun 2024 memperlihatkan sektor pertanian berkontribusi sekitar 12,6 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Di dalam sektor pertanian meliputi kehutanan, perkebunan, dan agribisnis.

Baca juga: Wamentan siapkan 90 ribu ton benih unggul pacu produktivitas pertanian

Keharusan

Sedangkan menurut penjelasan dari produsen benih sayuran kehadiran riset dan pengembangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan di bidang perbenihan. Hal ini untuk menjawab tuntutan petani di lapangan karena mereka yang lebih mengetahui kondisi di lapangan.

Sebagai contoh untuk mentimun ada ukuran-ukuran tertentu yang justru laku di pasar. Tanaman ini kalau dipanen dengan kondisi terlalu besar tidak ada yang menarik. Sehingga peran riset dan pengembangan sangat penting untuk menjawab tantangan di lapangan.

Kondisi penyakit tanaman yang kian beragam tentunya juga membutuhkan riset dan pengembangan yang mumpuni. Setidaknya dalam kurun waktu tertentu sudah ada benih baru untuk menghadapi penyakit tanaman yang dihadapi petani.

Sehingga tugas dari pemulia tanaman, yakni memperbaiki atau mengubah susunan genetik suatu tanaman agar menghasilkan varietas baru dengan sifat-sifat yang diinginkan. Sifat-sifat ini bisa meliputi daya tahan terhadap hama, penyakit, cuaca ekstrem, peningkatan hasil panen, atau kualitas yang lebih baik yang menjadi keharusan di perusahaan benih.

Guna memenuhi target, riset dan pengembangan di sektor perbenihan menjadi keharusan. Patut diingat di dalam proses produksi pertanian komponen benih merupakan bagian paling murah dibandingkan lain-lain (upah kerja, sewa lahan, pupuk, air, dan sebagainya). Namun benih ini memegang peranan penting untuk keberhasilan panen petani.

Sehingga untuk mewujudkan swasembada pangan sesuai program Presiden Prabowo Subianto tentunya riset dan pengembangan benih menjadi keharusan. Apalagi lahan pertanian juga kian terbatas harus berlomba dengan industri lainnya yang juga kian berkembang di berbagai daerah.

Baca juga: Menuju 100 tahun modernisasi kelapa di Indonesia

Editor: Sapto Heru Purnomojoyo
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |