Muscat, Oman/Istanbul (ANTARA) - Presiden Iran Masoud Pezeshkian akan mengadakan kunjungan resmi dua hari ke Muscat, Oman pada Selasa (27/5) untuk membahas perkembangan regional dan internasional, menurut pemerintah Oman pada Minggu (25/5).
Kunjungan tersebut ditujukan untuk memperkuat persahabatan lama antara kedua negara dan memperdalam kerja sama bilateral, menurut pernyataan istana kerajaan.
Menurut pernyataan tersebut kunjungan itu akan membahas berbagai isu dan bidang yang menjadi perhatian bersama seiring dengan perkembangan regional dan internasional, meski belum ada rincian mengenai topik apa saja yang akan dibahas.
Namun saat, ini Oman sedang ditunjuk sebagai mediator perundingan nuklir antara Iran dengan AS untuk menyelesaikan perselisihan inti mengenai program nuklir Teheran.
Baca juga: Iran setuju gelar putaran kelima perundingan nuklir dengan AS
Teheran belum memberikan pernyataan resmi terkait kunjungan tersebut.
Iran berupaya keras agar mendapat pencabutan sanksi sebagai imbalan untuk membatasi kegiatan nuklir tertentu sambil mempertahankan hak atas energi nuklir yang damai.
Akan tetapi, Pemimpin Tertinggi Iran Ayotllah Ali Khamenei meragukan perundingan dengan AS dapat membuahkan hasil dan menegaskan bahwa Iran "tidak memerlukan izin siapapun" untuk memperkaya uranium.
Perkembangan ini terjadi di tengah kebuntuan yang berkepanjangan dalam diplomasi nuklir menyusul penarikan diri Washington dari kesepakatan nuklir 2015 pada 2018, meskipun kedua belah pihak telah berulang kali berupaya untuk menghidupkan kembali perjanjian tersebut dengan ketentuan baru.
Sumber: Anadolu
Baca juga: Trump: Iran tak butuh nuklir, mereka punya minyak
Baca juga: Khamenei merasa tak yakin negosiasi nuklir Iran-AS akan bawa hasil
Penerjemah: Yoanita Hastryka Djohan
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2025