Pemkot Semarang pastikan tak ada guru honorer pada 2026

2 weeks ago 18

Semarang (ANTARA) - Pemerintah Kota Semarang memastikan tidak ada lagi guru berstatus honorer pada 2026 karena mereka sudah diangkat menjadi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK), baik penuh maupun paruh waktu.

"Alhamdulillah, guru honorer mulai tahun 2026 nanti sudah tidak ada lagi. Sudah kami angkat menjadi PPPK penuh waktu maupun paruh waktu," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang Joko Hartono, di Semarang, Selasa.

Hal tersebut disampaikan Joko Hartono saat puncak peringatan Hari Guru Nasional di Taman Budaya Raden Saleh (TBRS) Semarang.

Untuk diangkat sebagai aparatur sipil negara (ASN), termasuk PPPK, kata dia, guru harus sudah tersertifikasi pendidikan profesi guru dalam rangka menjamin anak dididik oleh guru yang terstandardisasi nasional.

Bahkan, ia mengatakan dalam waktu dekat ada pelantikan sekitar 400 PPPK dari kalangan guru, yakni pada akhir Desember mendatang.

"Mereka akan mulai bekerja nanti 1 Januari 2026. Alhamdulillah kalau nanti 400 orang guru yang akan masuk 1 Januari, (kebutuhan guru, red.) sudah terpenuhi semuanya," kata dia.

Baca juga: Guru di Semarang manfaatkan AI tingkatkan keterampilan baca siswa

Artinya, kata dia, tidak ada lagi guru yang istilahnya guru bantu, guru honorer, atau guru outsourcing lagi karena sudah diangkat menjadi ASN PPPK.

"Termasuk kepala sekolah. (Kekosongan jabatan, red.) sesaat lagi juga akan kami isi dan kemarin sekitar tiga minggu lalu sudah kami diklat. Kalau Lulus Diklat, kami usulkan ke BKN untuk diangkat menjadi kepala sekolah," katanya.

Berkaitan dengan peringatan Hari Guru Nasional, ia menyampaikan apresiasi atas dedikasi yang ditunjukkan para guru dalam mendidik anak-anak sebagai generasi penerus bangsa.

"Alhamdulillah hari ini kami Dinas Pendidikan menyelenggarakan kegiatan Hari Guru Nasional, tercatat anggota PGRI di Semarang ini 9.000 orang, luar biasa besar," kata Joko.

Sementara itu, Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng Pramestuti turut mengapresiasi dedikasi guru yang luar biasa hebat dalam mendidik generasi muda penerus bangsa.

Ia mengajak para guru untuk terus mengikuti perkembangan zaman, termasuk dalam materi yang disampaikan agar bisa dipahami dengan baik oleh anak-anak zaman sekarang.

Baca juga: Wali Kota Semarang minta guru miliki keterampilan tambahan

"Supaya pola pengajarannya itu tidak konvensional. Sehingga jarak antara guru dan murid itu bisa didekatkan lagi. Kalau misalnya guru-guru ini bisa mendekati anak berarti bisa mengerti anak-anak didiknya. Kalau dulu kan top down," katanya.

Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |