Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Timur (Jaktim) menyoroti pentingnya sosialisasi penggunaan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) kepada masyarakat sebagai upaya konkret menekan risiko kebakaran di permukiman.
"Masih banyak masyarakat di sekitar kita yang belum tahu apa itu APAR dan kegunaannya. Oleh karena itu, penting diadakan sosialisasi kepada warga setempat," kata Wali Kota Jakarta Timur Munjirin saat dikonfirmasi di Jakarta, Selasa.
Menurut dia, jajaran kecamatan sebaiknya tidak hanya sekedar mendeklarasikan Gerakan Masyarakat Punya APAR (GEMPAR), tetapi juga disertai langkah strategis untuk mengajak warga agar lebih siap mencegah kebakaran sejak dini.
"Jadi, sosialisasi itu penting, bagaimana pengetahuan penggunaan APAR bisa tersampaikan secara luas ke masyarakat, tetangga kanan kiri, tempat usaha, masjid, mushola," jelas Munjirin.
Dia pun menilai kepemilikan APAR bersifat krusial, terutama di kawasan permukiman padat.
"Kalau kita ingin menekan kejadian kebakaran, minimal satu rumah satu APAR," ucap Munjirin.
Dia menyebutkan jika hanya ketua RT yang memiliki APAR, sementara jumlah rumah mencapai puluhan bahkan ratusan, maka akan sulit melakukan penanganan cepat ketika kebakaran mulai muncul, baik yang diakibatkan korsleting listrik maupun insiden di dapur.
Dia juga mengatakan harga APAR relatif terjangkau, yakni mulai dari Rp150 ribu hingga Rp250 ribu, tergantung ukurannya.
Baca juga: Pramono jelaskan alasan maraknya kebakaran meski ada APAR per RT
Maka dari itu, kepemilikan APAR dinilai realistis dan sangat bermanfaat untuk digunakan saat api masih kecil.
"Kebakaran besar itu tidak langsung besar. Pasti berawal dari kecil. Kalau ketahuan dari awal dan kita punya APAR, bisa langsung digunakan. Itu sangat efektif mencegah api membesar," ujar Munjirin.
Lebih lanjut, dia menegaskan sosialisasi penggunaan APAR juga termasuk dalam upaya kesiapsiagaan warga dalam menjadi garda terdepan pencegahan kebakaran.
Penggunaan APAR secara cepat dapat menjadi pelindung bagi keluarga maupun tetangga karena api tidak meluas sekaligus meminimalisir kerugian akibat kebakaran.
"Kalau dari awal kita peduli, hati-hati, siaga, maka semuanya bisa dijaga dengan baik," tutur Munjirin.
Dia meminta warga yang belum memahami cara mengoperasikan APAR untuk mengajukan permintaan pelatihan kepada Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) di wilayah masing-masing.
Pelatihan, kata dia, dapat dilakukan secara berkelompok sehingga masyarakat benar-benar mengetahui prosedur penggunaan yang benar.
"Kalau sudah punya alat tapi tidak tahu cara memakai, pasti tetap takut. Biasanya saat ada kebakaran kecil, warga panik, lari keluar, dibiarkan api membesar. Jadi, sosialisasi ini penting. Gulkarmat siap turun, mengumpulkan warga, membawa APAR, dan mengajarkan cara menggunakannya," imbuh Munjirin.
Baca juga: Program "Satu RT satu APAR" harus tetap berjalan untuk cegah kebakaran
GEMPAR, sambung dia, telah dimulai dari kantor wali kota, kemudian menyasar kecamatan, dan ke depannya segera menjangkau tingkat kelurahan.
DIa berharap seiring meningkatnya pemahaman dan kesadaran warga akan penggunaan APAR, maka angka kebakaran dapat ditekan secara signifikan.
"Ini ikhtiar kita bersama. Kebakaran bisa dicegah kalau semua siap dan tahu apa yang harus dilakukan," tegas Munjirin.
Berdasarkan data Dinas Gulkarmat DKI Jakarta, sekitar 922 kasus kebakaran terjadi di Jakarta sejak Januari hingga pertengahan Juli 2025.
Jakarta Barat menjadi wilayah dengan jumlah kebakaran tertinggi, yaitu mencapai 260 kasus. Kemudian, disusul Jakarta Timur dengan 242 kasus.
Sementara itu, objek terbakar dengan intensitas paling tinggi, yaitu bangunan perumahan (345 kejadian), bangunan umum dan perdagangan (197 kejadian), dan kendaraan (42 kejadian).
Kemudian, sebanyak 61 persen kebakaran diduga terjadi akibat masalah listrik, baik komponen listrik yang tidak sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI), pemasangan yang kurang memenuhi standar operasi maupun kelalaian masyarakat saat mengelola listrik ketika berada di rumah dan di kantor.
Baca juga: Cegah kebakaran, Pemkot Jaktim galakkan Gerakan Masyarakat Punya APAR
Baca juga: Pemkot Jaktim imbau warga rutin rawat APAR agar tetap berfungsi
Pewarta: Siti Nurhaliza
Editor: Rr. Cornea Khairany
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































