Paus Fransiskus awalnya skeptis terhadap peran bisnis, ini alasannya

5 hours ago 3

Jakarta (ANTARA) - Paus Fransiskus awalnya skeptis tentang peran bisnis dalam masyarakat karena mengingat pengalaman hidupnya di Argentina, kata Sekretaris Jenderal Global Foundation dari Australia, Steve Howard.

Hal itu disampaikan dalam acara “Global Town Hall: Remembering Pope Francis and the Quest for Justice, Peace and Humanity” yang diselenggarakan oleh Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) dan dipantau secara daring di Jakarta, Senin.

Seiring dengan berjalannya waktu ada perubahan pandangan yang kini lebih dipahami secara luas, bahwa jika ingin menciptakan masa depan berkelanjutan bagi planet ini, masyarakat membutuhkan bisnis yang baik untuk memainkan peran yang kuat, kata Howard.

“Kami menciptakan frasa yang dianutnya … Kami menyebutnya kerja sama global dengan empat prinsip, yaitu harus adil, inklusif, transformatif dan sejahtera,” kata Howard.

Howard juga mengatakan bahwa Paus Fransiskus sangat ingin memperbaiki keuangan Vatikan yang kacau balau, dan Global Foundation memperkenalkan Christine Lagarde dari Dana Moneter Internasional (IMF) kepada Paus Fransiskus.

“Bersama-sama mereka memulai perjalanan untuk meningkatkan transparansi bagaimana Vatikan itu sendiri akan beroperasi,” tambah Howard.

Dia pun mengatakan bahwa Paus Fransiskus adalah sesosok manusia luar biasa yang dapat membantu memimpin dunia yang belum terarah.

“Dia memotivasi kami di Global Foundation sebagai badan masyarakat sipil dengan jangkauan masyarakat luas berbasis sektor swasta untuk menambahkan dukungan banyak agama ke dalam jangkauan dan dampak kami,” kata Howard.

Baca juga: Ramos-Horta: Paus Fransiskus merangkul negara berkembang terpinggirkan

Menurutnya, Paus Fransiskus adalah seorang pemimpin agama dengan ego yang rendah yang bepergian ke seluruh penjuru dunia dan menginspirasi banyak orang di berbagai komunitas.

Mengenai konflik-konflik yang terjadi di dunia, terutama di Gaza dan Timur Tengah, Howard berpendapat bahwa Paus Fransiskus sudah melakukan apa yang bisa dilakukannya.

“Namun, ada batasan terhadap apa yang bahkan seorang paus yang brilian, bahkan paus seperti Paus Fransiskus dan para pemimpin agama lainnya dapat lakukan,” ujar Howard.

Menurut Sekjen Global Foundation tersebut, penyelesaian konflik harus diatur oleh solusi lain, yaitu melalui politik dan organisasi internasional, menyayangkan bahwa Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tidak bisa berbuat banyak mengenai hal itu.

Dia berpendapat bahwa negara-negara adidaya, terutama Anggota Permanen Dewan Keamanan PBB, yaitu AS, China, Inggris, Prancis dan Rusia, perlu melihat diri mereka sendiri karena merekalah yang memiliki hak bicara.

Baca juga: Dewan Keamanan PBB desak Israel cabut blokade bantuan ke Gaza

Baca juga: Blokade Israel memburuk, PBB: 160.000 paket bantuan siap masuk Gaza

Pewarta: Cindy Frishanti Octavia
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |