Padang Panjang kerja keras cari puluhan warga yang masih hilang

2 weeks ago 5

Kota Padang Panjang (ANTARA) - Tim SAR gabungan terus bekerja keras mencari puluhan korban hilang akibat tersapu tanah longsor dan banjir bandang yang melanda Kota Padang Panjang, Sumatera Barat pada Kamis (27/11).

"Catatan dari laporan orang hilang di Padang Panjang hingga pagi ini ada 52 orang," kata Sekretaris Daerah Kota Padang Panjang Sonny Budaya Putra di Kota Padang Panjang, Minggu.

Menurut Sonny, tim terus bekerja keras menyisir berbagai area terutama di jembatan kembar untuk menemukan korban.

Data yang masuk ke posko terdapat satu rumah yang dihuni 10 orang, di mana lima di antaranya meninggal dunia, dan lima lainnya masih dalam pencarian.

Baca juga: Otoritas Malaysia konfirmasi satu warganya hilang di Sumatera Barat

Saat ini tercatat 1.293 orang berada di tempat pengungsian yang tersebar di 11 lokasi. Selain ibu hamil dan para lanjut usia (lansia) juga terdapat bayi dan balita yang harus mendapatkan perhatian maksimal.

Beberapa penyintas banjir mulai mengalami flu hingga demam. Pemerintah setempat juga menyiagakan dokter dan paramedis untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk lainnya.

"Kita siapkan petugas kesehatan dan relawan termasuk logistik untuk sarapan pagi, makan siang dan malam," ucap Sonny.

Tidak hanya itu, pemangku kepentingan juga menyiapkan psikolog yang bertugas melakukan trauma healing bagi anak-anak penyintas banjir bandang. Langkah ini diharapkan dapat mempercepat pemulihan psikis warga yang terdampak terutama kelompok rentan.

Secara umum kebutuhan logistik masih tergolong aman, namun beberapa hari sebelumnya pemerintah daerah meminta bantuan kepada pemerintah provinsi dan BNPB untuk menyiapkan tikar, selimut dan beberapa kebutuhan lainnya.

Baca juga: Sekda ungkap banjir bandang Padang Panjang berbeda dari kejadian 2024
Baca juga: Mentan pastikan bantuan pangan bagi korban banjir Sumbar disalurkan

Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |