Kota Padang (ANTARA) - Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kota Padang, Sumatera Barat membuka posko layanan bagi masyarakat yang kehilangan dokumen kependudukan akibat banjir melanda daerah tersebut.
"Kami sangat paham, ketika banjir pasti ada dokumen warga yang tak terselamatkan, kini kami hadir di tengah warga untuk membantu," kata Kepala Disdukcapil Padang Teddy Antonius di Padang, Senin.
Pihaknya membuka posko layanan tersebut langsung di lokasi terdampak banjir, salah satunya di posko Masjid Al Hijrah Kampung Apa, Lubuk Minturun, Kecamatan Koto Tangah.
Pelayanan tersebut, ujar dia, dibuka setiap hari dengan harapan seluruh masyarakat yang kehilangan dokumen kependudukan, seperti kartu keluarga dan kartu tanda penduduk bisa dengan mudah pemenuhan dibantu petugas.
"Kami melayani pengurusan dokumen semua warga di sini sampai selesai," katanya.
Baca juga: BTN salurkan langsung bantuan ke korban banjir di Sumatera Barat
Pemerintah Kota Padang melalui posko utama rumah dinas wali kota juga telah menyalurkan sejumlah bantuan bagi warga setempat yang terdampak banjir.
Sejak Sabtu (29/11), bantuan dari berbagai elemen masyarakat, komunitas, dan organisasi perangkat daerah juga terus berdatangan dan langsung didistribusikan ke posko-posko evakuasi di tingkat kecamatan.
Selain itu, Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kota Padang Budi Payan mengatakan armada juga langsung terjun ke lapangan untuk membantu penyiraman material pasca-banjir serta pendistribusian air bersih untuk warga.
"Kami terus memaksimalkan semua sumber daya yang ada untuk membantu masyarakat supaya cepat pulih pasca-bencana," ujar dia.
Baca juga: Temui pengungsi di Padang Pariaman, Presiden janjikan pemulihan cepat
Baca juga: Mendarat di Padang, Kepala BP BUMN gelar rapat bahas bantuan banjir
Baca juga: Pemerintah inventarisasi UMKM terdampak bencana banjir di Sumatera
Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































