"Otak Cerdas" wujudkan operasi pelabuhan tanpa awak di Qingdao, China

7 hours ago 6

Qingdao (ANTARA) - Di Terminal Peti Kemas Qianwan Baru Qingdao (QQCTN) yang berlokasi di Qingdao, sebuah kota pesisir besar di Provinsi Shandong, China timur, derek dermaga otomatis, kendaraan berpemandu otomatis (automated guided vehicle/AGV), dan derek peti kemas yang dipasang di rel (rail-mounted gantry) dioperasikan dalam koordinasi yang sempurna dengan kehadiran manusia yang minimal, semuanya diarahkan oleh perintah algoritmik.

Sebagai pelopor global dalam operasi terminal otomatis, terminal itu menggantikan penjadwalan manual tradisional dengan sistem kendali cerdas, sehingga memungkinkan operasi pelabuhan yang efisien, aman, dan rendah karbon.

Menurut Xiu Fangqiang, asisten manajer QQCTN, "otak cerdas" dari fasilitas itu terdiri dari sistem cerdas yang dikembangkan secara independen, termasuk A-TOS dan A-ECS.

Tahun ini, sistem-sistem itu telah lebih ditingkatkan dengan algoritma kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) yang canggih dan kapasitas yang ditingkatkan, memungkinkan terminal tersebut untuk mengidentifikasi posisi lapangan (yard) secara optimal bukan hanya dari slot dalam hitungan milidetik, sehingga mengurangi tingkat penanganan ulang hingga 5,14 persen.

Saat CAP SAN LAZARO, kapal peti kemas sepanjang 331 meter, menyelesaikan pemindahan boks terakhirnya di terminal itu pada 22 Mei 2025, terminal tersebut mencetak rekor dunia baru untuk produktivitas terminal peti kemas otomatis yang ke-13 kalinya sebagai hasil dari pencapaian rata-rata efisiensi derek dermaga tunggal sebesar 62,62 TEU (twenty-foot equivalent unit) per jam dalam operasi selama 10 jam 35 menit.

Ren Xiaogang, insinyur QQCTN, mengungkapkan sejumlah teknologi, termasuk persepsi visual, telah membawa peningkatan efisiensi yang signifikan untuk AGV dengan jarak yang lebih rapat dan kecepatan yang lebih tinggi.

Sistem kendali cerdas "cloud-native+" terminal itu menyediakan perencanaan lapangan level milidetik, pengiriman peralatan tingkat kedua, dan pembaruan data secara waktu nyata (real-time), sehingga memungkinkan operasi pelabuhan yang lebih cepat, akurat, dan cerdas.

Menyusul peningkatan yang diselesaikan pada April, derek dermaga otomatis di terminal itu dapat secara tepat menavigasi celah sebesar 40 cm dalam kecepatan 15 km per jam bahkan ketika kapal berpindah posisi, yang diselesaikan tanpa campur tangan manusia.

Di balik alur kerja nirawak ini terdapat keberlanjutan dan kecerdasan. Sepenuhnya ditenagai oleh listrik, terminal tersebut dapat mengurangi konsumsi per kontainer sebesar 20 persen dibandingkan dengan terminal konvensional, sehingga mencapai nol emisi karbon.

Teknologi dan solusi yang dikembangkan di QQCTN telah diadopsi secara luas di pelabuhan-pelabuhan besar, baik di dalam maupun luar China sejauh ini, menawarkan model China yang dapat direplikasi dan ditingkatkan untuk digitalisasi dan peningkatan cerdas pelabuhan global.

Pewarta: Xinhua
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |