Normalisasi harga pangan picu deflasi pada Mei 2025

1 day ago 8

Jakarta (ANTARA) - Kelompok makanan, minuman, dan tembakau menjadi faktor penyebab deflasi sebesar 0,37 persen secara bulanan (month-to-month/mtm) pada Mei 2025.

Deputi Statistik Bidang Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS) Pudji Ismartini dalam konferensi pers di Jakarta, Senin, menjelaskan kelompok tersebut mencatatkan deflasi sebesar 1,40 persen (mtm) dengan andil terhadap deflasi umum sebesar 0,41 persen.

Komoditas utama yang berkontribusi terhadap deflasi Mei di antaranya cabai merah dan cabai rawit (masing-masing andil 0,12 persen), bawang merah (0,09 persen), ikan segar (0,05 persen), bawang putih (0,04 persen), daging ayam ras, kentang, dan wortel (masing-masing 0,01 persen).

Sejalan dengan itu, komponen harga bergejolak (volatile food) mengalami deflasi sebesar 2,48 persen (mtm) dengan andil 0,41 persen.

Data deflasi oleh BPS selaras dengan proyeksi Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede bahwa normalisasi harga pangan pasca Idul Fitri akan memicu deflasi bulanan pada Mei, utamanya dari komoditas seperti cabai merah dan cabai rawit.

Sementara komoditas pangan utama seperti beras dan produk unggas diperkirakan masih mencatatkan inflasi, namun dalam skala moderat. Analisis ini pun sejalan dengan data BPS, di mana beras, ketimun, dan kopi bubuk masing-masing menyumbang inflasi sebesar 0,01 persen (mtm).

Menurut Pudji, deflasi pada Mei 2025 sejalan dengan dengan tren data historis sejak 2021. Pada Mei 2021 hingga 2023, perekonomian mencetak inflasi lantaran bulan ini bertepatan dengan momen Lebaran dan pasca Lebaran. Sedangkan pada Mei 2024 dan 2025 mengalami deflasi seiring dengan penyesuaian harga.

Komponen harga diatur pemerintah (administered price) juga mencatatkan deflasi, namun pada level moderat 0,02 persen dan andil terhadap deflasi umum sebesar 0,01 persen. Komoditas penyumbang deflasi yaitu tarif angkutan antar kota dan bensin masing-masing andil sebesar 0,01 persen.

Di sisi lain, komponen inflasi inti (core inflation) mengalami inflasi sebesar 0,08 persen (mtm) dengan andil inflasi 0,05 persen. Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi pada komponen ini di antaranya tarif pulsa ponsel, emas perhiasan, dan kopi bubuk.

Baca juga: BPS: Ekonomi RI deflasi 0,37 persen pada Mei 2025

Baca juga: Ekonom memproyeksikan Mei 2025 bakal catat deflasi

Baca juga: Ekonom proyeksikan inflasi capai 2,33 persen pada akhir 2025

Pewarta: Imamatul Silfia
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |