Munjirin gencarkan sanitasi berbasis masyarakat untuk cegah BABS

5 hours ago 3

Jakarta (ANTARA) - Wali Kota Jakarta Timur (Jaktim) Munjirin terus menggencarkan deklarasi Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) untuk mencegah perilaku warga yang Buang Air Besar Sembarang (BABS) di wilayahnya.

"Pentingnya deklarasi, kesepakatan bersama, untuk menjaga kebersihan lingkungan dan stop Buang Air Besar Sembarangan (BABS) di lingkungannya," kata Munjirin saat deklarasi STBM di Kelurahan Ciracas, Jakarta Timur, Senin.

Dia mengatakan, para ketua RW, lurah, dan camat yang telah bersama-sama mendeklarasikan STBM ini hendaknya dapat merawat dan menjaga kebersihan lingkungannya.

Baca juga: 24 kelurahan di Jaktim sudah deklarasi sanitasi berbasis masyarakat

Komitmen tidak ada lagi warga yang BABS ini, menurut dia, harus diimplementasikan dengan baik.

"Ini deklarasi kedua setelah Kelurahan Dukuh yang saya hadiri. Setelah deklarasikan STBM ini, saya mohon kepada pak RT, RW, FKDM, tokoh masyarakat, dan kader untuk memastikan pelaksanaan dengan baik," ujarnya.

Munjirin menyebut, proses sosialisasi dan edukasi agar masyarakat tidak BABS ini membutuhkan waktu sekitar 1,5 tahun.

"Saya berpesan kepada semuanya agar ini semua terus dijaga jangan sampai ada lagi masyarakat yang BABS di kali," ucap Munjirin.

Baca juga: Edukasi dan kolaborasi jadi kunci Jakarta bebas BABS

Dia menegaskan, masyarakat yang terbukti melakukan BABS dapat dikenakan sanksi sesuai dengan UU Lingkungan Hidup maupun Perda Ketertiban Umum.

"Mari sama-sama kita jaga kebersihan lingkungan. Kalau bisa berikan sanksi itu tutup saluran jamban warga yang mengalir ke kali. Sehingga warga membuat tangki septik di rumahnya," katanya.

Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur Herwin Meifendy mengatakan, deklarasi STBM hari ini merupakan kelurahan ke-27 dari total 65 kelurahan yang ada di Jakarta Timur.

"Saya berharap kelurahan lain juga bisa segera melakukan deklarasi STBM karena BAB sembarangan bisa memberikan dampak negatif bagi kesehatan," kata Herwin.

Baca juga: DKI pantau sanitasi total agar tak ada warga BAB sembarangan

Sementara itu, Kepala Puskes Kecamatan Ciracas, Wiwi Sahiyatun mengaku, pihaknya sempat memberikan saran untuk warga membuat septic tank di ruang tamu atau dapur, namun warga banyak menolak karena takut gas septic tank meledak.

"Itu jadi kendala kami karena banyak yang lihat di media sosial meledak," kata Wiwi.

Dia mencatat pada 2023 masih ada sekitar 87 kepala keluarga (KK) yang masih BAB sembarangan. Namun, pada 2024 mulai berkurang dan sisa sekitar 25 KK.

Baca juga: DKI terus kampanyekan stop BAB sembarangan kepada warga

Setelah verifikasi ulang pada April 2025, seluruh KK di Kelurahan Ciracas sudah memiliki septic tank dan berkomitmen tidak ada lagi yang BAB sembarangan.

"Kami akan melakukan pengawasan dengan melibatkan dasawisma dan Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK)," ucap Wiwi.

Pewarta: Siti Nurhaliza
Editor: Syaiful Hakim
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |