Momen historis, London rayakan Idul Adha perdana di Trafalgar Square

4 hours ago 5

London (ANTARA) - Berbagai kalangan umat Muslim dari beragam usia baik perempuan maupun laki-laki, beserta banyak organisasi berkumpul di Trafalgar Square, London, Ahad (8/6), untuk merayakan hari raya Idul Adha untuk pertama kalinya di lokasi ikonik tersebut.

Sebagai bagian dari acara "Eid on the Square" yang diselenggarakan oleh Walikota London, Sadiq Khan, ribuan orang berkumpul untuk merayakan Idul Adha, salah satu hari raya paling suci umat Islam selain Idul Fitri.

Perayaan yang digelar pada hari ketiga setelah shalat Idul Adha itu menyambut para keluarga yang datang ke lokasi tersebut dengan serangkaian kegiatan, berbagai budaya, makanan, hiburan dan seni yang terinspirasi Islam.

Di samping panggung utama, tempat pertunjukan berlangsung, berbagai organisasi mulai dari kelompok bantuan hingga lembaga budaya dan pendidikan mendirikan gerai di alun-alun untuk menginformasikan tentang layanan dan edukasi yang mereka berikan.

Beberapa di antaranya termasuk Institut Yunus Emre, pusat budaya dan bahasa internasional Turki, Muslim Aid serta Asosiasi Medis Islam Inggris.

Baca juga: Rayakan Idul Adha, hadirkan berkah, pererat silaturahmi, tebarkan manfaat

Berbicara kepada Anadolu, Mohtasim Pal, seorang polisi dan ketua Asosiasi Muslim di Kepolisian Transportasi Inggris (BTP), mengatakan perayaan tersebut merupakan kesempatan besar bagi mereka untuk terhubung dengan masyarakat, termasuk orang-orang dengan latar belakang dan budaya yang berbeda.

Merujuk perayaan sebelumnya, Pal mencatat bahwa mereka memiliki respons yang sangat berbeda pada hari ini. "Banyak orang datang, mengambil gambar, terutama anak-anak yang seperti memakai topi polisi saat mengambil gambar," katanya.

Dia menambahkan bahwa banyak orang mengunjungi gerai mereka untuk menanyakan terkait aspek HRD (Pengembangan Sumber Daya Manusia) tentang bagaimana mereka dapat bergabung dengan kepolisian, serta bagaimana cara melaporkan kejahatan.

CEO Muslim Aid, Khalid Javid, mencatat bahwa mereka berkumpul dengan sesama saudara dan saudari dari seluruh Inggris untuk merayakan Idul Adha.

"Kami memiliki orang-orang dari Skotlandia, Irlandia dan Wales yang telah bergabung dengan kami," katanya, seraya mencatat bahwa ini adalah pertama kalinya Muslim Aid mensponsori sesuatu seperti ini dalam kemitraan dengan walikota London.

"Kami menyebarkan pesan kemanusiaan, menyebarkan pesan perubahan, harapan," lanjut Javid.

Sembari menyebutkan inisiatif yang mereka tawarkan, dia menunjukkan "Dunia yang Ingin Anda Lihat" -- sebuah kompetisi bagi anak-anak untuk mengatakan apa yang ingin mereka lihat dalam waktu 40 tahun.

"Karena merekalah yang akan meneruskan warisan ini. Di sinilah kita sekarang, dan kita melihat situasi di Sudan, di Gaza, dan di seluruh dunia, dan tragedi yang dihadapi orang-orang," katanya.

"Di mana kita ingin berada dalam waktu 40 tahun? Namun untuk menceritakan kisahnya, kita perlu memahami melalui mata seorang anak seperti apa seharusnya kisah itu," tambahnya.

Baca juga: Serangan tentara Israel pada H+3 Idul Adha tewaskan 32 anak-anak Gaza

Dia juga menyebutkan situasi keamanan yang melumpuhkan di Gaza dan Sudan selama pidatonya di acara tersebut.

Ibrahim Ferullo, CEO dan salah satu pendiri Mentyoo, sebuah layanan yang menyediakan bimbingan gratis bagi komunitas yang termarjinalkan, mengatakan kepada Anadolu bahwa mereka melihat perayaan tersebut sebagai kesempatan untuk berhubungan dengan "banyak orang yang berbeda dari berbagai latar belakang."

"Saya di sini dengan perusahaan sosial saya yang bernama Mentyoo, tempat kami membantu kaum muda mendapatkan saran bimbingan gratis tentang apa yang harus dilakukan dalam hidup mereka," katanya.

Mengenai reaksi dan minat orang-orang, Ferullo mengatakan bahwa mereka memiliki banyak orang yang berbeda di gerai mereka, serta menambahkan bahwa selalu menyenangkan melihat anak-anak muda datang serta berbicara tentang mimpi dan aspirasi mereka.

"Kami telah mengadakan beberapa kegiatan di gerai hari ini, tetapi ada juga orang-orang yang secara aktif mencari dukungan, dan mengingat kami berasal dari latar belakang imigran, tidak selalu ada dukungan yang mengakar di sini, jadi kami dapat mengisi kesenjangan dan menawarkannya melalui platform kami," tambahnya.

Sumber: Anadolu

Baca juga: Puluhan ribu orang kunjungi Ancol saat libur Idul Adha

Penerjemah: Cindy Frishanti Octavia
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |