Jakarta (ANTARA) - Menteri Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Maman Abdurahman mengatakan kehadiran UMKM Holding ini akan memberikan kesempatan kepada pelaku usaha itu untuk tumbuh menjadi lebih baik karena ada kepastian produk mereka diambil oleh pengusaha di atasnya.
“UMKM Holding ini instrumen yang mempertemukan pelaku usaha mikro dengan pengusaha besar di atasnya yang dapat meningkatkan kesejahteraan mereka,” kata dia usai Kick Off UMKM Holding di Jakarta, Rabu.
UMKM Holding adalah konsep pengelompokan beberapa usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) ke dalam satu wadah atau entitas yang terkoordinasi untuk meningkatkan efisiensi, daya saing dan akses terhadap pembiayaan, pasar, serta teknologi.
Ia mengatakan melalui program ini pihaknya ingin agar rantai suplai antara pelaku usaha mikro dengan pelaku usaha besar berjalan dengan cepat dan menguntungkan keduanya.
Baca juga: Menteri Maman luncurkan Holding UMKM Klaster Kelautan dan Perikanan
Menurut dia, selama in antara pelaku UMKM dengan usaha besar hubungannya terputus dan ini yang coba didorong agar sama-sama bergerak dan tumbuh.
Ia menjelaskan ada beberapa keuntungan dengan adanya UMKM Holding ini mulai dari produksi usaha yang menjadi lebih meningkat karena ada jaminan.
“Produksi yang dihasilkan usaha mikro terjamin karena ada kepastian pengusaha besar yang akan mengambil produksi mereka,” kata dia.
Menurut dia, secara perlahan pelaku usaha UMKM yang bergerak bersama akan membuat biaya produksi menurun dan volume produk mereka naik karena ada pasar yang jelas.
Baca juga: Anggota DPR: Holding UMKM solusi untuk naik kelas dan akses KUR
“Ini akan meningkatkan daya saing produk mereka nantinya,” kata dia.
Selain itu, pihaknya akan terus melakukan evaluasi dan monitoring program UMKM Holding ini dan menargetkan ada 10 sektor yang akan dilakukan dan satu yang dimulai sektor perikanan dan kelautan.
“Kami akan lihat sektor mana yang berdampak ekonomi dan membuka lapangan pekerjaan besar,” kata dia.
Selain itu, pelaku UMKM akan mendapatkan kemudahan dalam akses permodalan yang diberikan pengusaha besar yang menggandeng bank untuk memberikan akses modal produksi.
Baca juga: Menteri Maman: Holding UMKM jadi solusi untuk tekan biaya produksi
“Ini menjadi solusi bagi pelaku usaha mikro untuk mendapatkan akses modal dan tidak lagi terlibat pinjaman 'online' (daring),” kata dia.
Sebelumnya, Data yang dihimpun ANTARA, per Mei 2025, jumlah UMKM di Indonesia diperkirakan mencapai sekitar 66 juta unit usaha. Data ini mencerminkan pertumbuhan dari tahun-tahun sebelumnya karena pada akhir 2024 jumlah UMKM tercatat sekitar 64,2 juta unit usaha .
Kontribusi terhadap perekonomian Indonesia cukup signifikan karena berdasarkan pangsa unit usaha, UMKM mencakup sekitar 99 persen dari total unit usaha.
Sedangkan terhadap produk domestik bruto, menyumbang sekitar 61 persen dari PDB Indonesia atau setara dengan Rp9.580 triliun pada 2023.
Baca juga: Menteri UMKM sebut akan bentuk holding UMKM
Terakhir, UMKM menyerap sekitar 117 juta pekerja, atau sekitar 97 persen dari total tenaga kerja nasional.
Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2025