Jakarta (ANTARA) - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Arifah Fauzi mengatakan keberadaan ruang bermain yang ramah anak sangat penting untuk mendukung tumbuh kembang anak secara optimal, baik secara fisik, emosional, sosial, maupun intelektual.
"Bermain bukan sekadar hiburan, tetapi bagian penting dari pembentukan karakter anak bangsa. Kehadiran Ruang Bermain Ramah Anak (RBRA) menjadi kebutuhan yang sangat penting sebagai bentuk perlindungan dan pemenuhan hak anak," kata Arifah Fauzi dalam keterangan, di Jakarta, Jumat.
Hal itu disampaikan saat meresmikan Ruang Bermain Ramah Anak (RBRA) Swarga Bara, yang diinisiasi PT. Kaltim Prima Coal (PT KPC) di Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur.
Pihaknya pun mengapresiasi kepedulian PT KPC untuk menyediakan ruang bermain yang mendukung tumbuh kembang anak.
Baca juga: KPPPA pastikan anak korban kekerasan seksual Jepara terlindungi haknya
Baca juga: Menteri Arifah dorong sinergi organisasi perempuan dengan pemerintah
Menurut dia, terbentuknya RBRA merupakan wujud nyata sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan sektor swasta dalam menciptakan ruang publik yang aman, inklusif, dan ramah anak.
"RBRA ini adalah salah satu bentuk nyata dari kolaborasi bersama Pemkab Kutai Timur dengan dunia usaha dan hal ini sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto untuk bersinergi bersama membangun Indonesia," kata Menteri Arifatul Choiri Fauzi.
Dia berharap RBRA Swarga Bara dapat menjadi ruang tumbuh, ruang harapan, dan ruang pembentukan karakter generasi emas Indonesia, serta menginspirasi berbagai pihak untuk mereplikasi inisiatif serupa di daerah lain
Sementara Bupati Kutai Timur, Ardiansyah Sulaiman, menyampaikan kawasan Townhall Swarga Bara adalah contoh nyata ruang bermain yang bisa dinikmati semua anak.
"Langkah selanjutnya untuk mendukung pemenuhan dan perlindungan hak anak, maka Pemerintah Kabupaten Kutai Timur juga siap RBRA ini menjadi model Ruang Bersama Indonesia seperti harapan Menteri PPPA. Kami juga telah menyiapkan lingkungan pendukung, seperti pendidikan gratis mulai dari PAUD hingga SMA, termasuk seragam dan sepatu gratis," kata Ardiansyah Sulaiman.*
Baca juga: Anak korban kekerasan seksual oleh guru ngaji peroleh pendampingan
Baca juga: KemenPPPA kecam kekerasan seksual anak oleh guru ngaji di Makassar
Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2025