Menag terima gelar Doctor of Divinity dari Hartford University

20 hours ago 3

Jakarta (ANTARA) - Menteri Agama Nasaruddin Umar menerima gelar Doctor of Divinity dari Hartford International University for Religion and Peace yang berlangsung dalam sebuah upacara resmi di kampus Hartford.

"Alhamdulillah, hari ini saya mendapatkan kehormatan berupa gelar Doctor Honoris Causa dari Hartford International University (dulu bernama Hartford Seminary), salah satu perguruan tinggi terbaik di Amerika," kata Menag Nasaruddin Umar dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu.

Menag mengatakan gelar kehormatan ini begitu berkesan karena Hartford International University layaknya rumah sendiri.

Ia mengaku memiliki kedekatan emosional dengan Hartford dan menyebut Presiden Hartford International University, Dr. Joel N. Lohr sebagai sahabat yang kerap berkunjung ke Indonesia dan disambut hangat di kediaman serta kantornya.

"Saya tidak merasa seperti tamu di sini. Setiap kali datang ke kota ini dan ke kampus ini, saya merasa seperti pulang ke rumah. Saya yakin penghargaan ini mungkin lebih dari yang seharusnya saya terima," ujarnya.

Ia menegaskan bahwa upaya membangun perdamaian lintas iman masih merupakan awal dari perjalanan panjang yang harus terus diperjuangkan.

Menag menekankan pentingnya membangun titik temu di tengah perbedaan, baik antaragama maupun antarmazhab dalam Islam.

Ia mencontohkan hubungan harmonis yang dibangunnya sejak mahasiswa di IAIN Alauddin Ujung Pandang, termasuk dengan dua organisasi besar Islam di Indonesia.

Baca juga: Menag: Ke depan masih akan ada penurunan biaya haji

Baca juga: Menag segera rapat bersama MUI bahas dam haji

"Saya warga Nahdlatul Ulama, namun selalu menjalin hubungan erat dengan Muhammadiyah dan para pemimpinnya. Keduanya adalah aset penting bagi bangsa ini," kata dia.

Nasaruddin juga berbagi pengalaman semasa studi di Amerika Serikat, termasuk saat mengikuti program pascadoktoral dan riset lapangan di Georgetown University.

Ia menyaksikan langsung tragedi 9/11 dan turut menggagas berdirinya IMAAM Center di Virginia, yang diresmikan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono, pada 2014.

Menag Nasaruddin Umar yang juga Imam Besar Masjid Istiqlal mengungkapkan sejak 2023, telah mengirimkan puluhan mahasiswa magister dan doktor ke Hartford untuk mengikuti pelatihan intensif.

Melalui program Pendidikan Kader Ulama (PKU), para peserta yang dikirimkan ke Hartford University dilatih intensif mulai dari bahasa Inggris, metodologi riset, hingga epistemologi tafsir. Ia menyebut pengalaman belajar di Amerika ibarat membaca “buku besar yang hidup”.

Menag juga mengapresiasi hubungan erat antara Hartford dengan tokoh-tokoh penting Indonesia, seperti Dr. Alwi Shihab, Dr. Azyumardi Azra, Dr. Hafid Abbas, dan Jusuf Kalla.

Ia menilai sudah saatnya dibentuk Indonesia Study Center di Hartford sebagai upaya memperkuat kerja sama pendidikan dan keagamaan antarnegara.

"Pusat studi ini akan menjadi energi positif bagi hubungan Indonesia dan Amerika Serikat, khususnya dalam membangun peradaban melalui jalur pendidikan dan dialog antaragama," kata dia.

Baca juga: Menag ingatkan perbedaan adalah rahmat pada peringatan Waisak 2025

Baca juga: Menag minta jajaran kembangkan program yang memupuk cinta antarmanusia

Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |