Mahasiswa UI hadirkan inovasi serat rami untuk beton ramah lingkungan

4 hours ago 2

Depok (ANTARA) - Mahasiswa Universitas Indonesia (UI) dari Program Doktor Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan Fakultas Teknik (FT), Maidina manfaatkan serat rami terpintal sebagai tulangan alternatif beton lentur ramah lingkungan.

“Serat rami yang tersedia melimpah, secara lokal bisa menjadi bahan alternatif untuk memperkuat beton pada proyek-proyek yang tidak membutuhkan struktur berat, seperti jalan lingkungan, elemen taman kota, hingga komponen modular pada perumahan rakyat," kata Maidina di Kampus UI Depok, Jumat.

Baca juga: Peneliti Unpad ciptakan inovasi pakaian tahan api dari serat rami

Menurut dia, potensi ini sejalan dengan tren global dalam penggunaan material terbarukan untuk mengurangi jejak karbon industri konstruksi.

Serat rami merupakan komoditas serat alam potensial, di Indonesia saat ini lebih banyak dimanfaatkan untuk tekstil, kerajinan tangan, dan tali-temali, dibandingkan bahan konstruksi.

Padahal, serat rami berpeluang besar sebagai material konstruksi yang ramah lingkungan. Oleh karena itu, dalam penelitiannya, Maidina menyoroti potensi serat rami yang diproses menjadi benang 2 ply dan 3 ply untuk memperkuat beton lentur.

Ia menemukan bahwa serat rami 3 ply menunjukkan performa struktural terbaik, dengan kuat tarik rata-rata mencapai 123,34 MPa dan elongasi hingga 30,87 persen.

Bahkan, peningkatan deformasi lentur beton yang diperkuat serat ini mencapai 27,29 persen. Selain itu, ia menganalisis degradasi serat setelah pembenaman dalam beton selama 84 hari.

Hasil analisis mikrostruktur, Fourier Transform Infrared Spectroscopy (FTIR) dan TGA menunjukkan adanya interaksi kimia antara serat dan semen yang menyebabkan penurunan sifat mekanis serat secara bertahap.

Meski demikian, serat rami 3 ply dengan diameter 4–7 mm memperlihatkan ketahanan yang menjanjikan, terutama untuk aplikasi non-struktural, seperti panel dinding, trotoar atau elemen arsitektural dekoratif.

Baca juga: Menkop UKM dukung pengembangan serat rami untuk industri tekstil

Baca juga: Pelaku UMKM asal Wonosobo olah rami jadi kain batik di Inacraft 2024

Maidina berharap temuannya ini dapat membuka peluang besar untuk diterapkan dalam industri konstruksi, khususnya untuk mendukung program pembangunan ramah lingkungan di Indonesia.

Berkat penelitiannya, Maidina meraih gelar Doktor Teknik dengan predikat Sangat Memuaskan dan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,92.

Ia tercatat sebagai doktor ke-81 dari Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan, sekaligus doktor ke-613 di FTUI.

Pewarta: Feru Lantara
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |