KKP raup minat investasi Rp1,6 T di forum Business Matching Harkannas

2 weeks ago 12

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berhasil mengantongi minat investasi dan kemitraan usaha kelautan dan perikanan senilai Rp1,60 triliun melalui pertemuan tatap muka langsung pada kegiatan Investment and Business Matching yang menjadi rangkaian peringatan Hari Ikan Nasional (Harkannas).

Nilai tersebut tercatat dari hasil antara investor dalam dan luar negeri dengan para pelaku usaha.

Plt. Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Machmud, mengatakan KKP menawarkan 36 proyek dengan total nilai Rp3,02 triliun dalam forum tersebut. Proyek-proyek itu mencakup pembangunan industri pengolahan ikan tuna, udang, dan fasilitas logistik rantai dingin di Kabupaten Cilacap; pembangunan pabrik garam industri di Jeneponto; fasilitas pengolahan hasil perikanan dan pusat logistik rantai dingin di Kawasan Industri Bolok, NTT; serta pabrik pengolahan rumput laut berbasis nori di Jawa Barat.

“Kami fasilitasi pelaku usaha untuk one on one meeting, dan alhamdulillah terjaring minat investasi dan kemitraan senilai Rp1,6 triliun, sekitar 50 persen dari potensi investasi yang ditawarkan di forum,” kata Machmud dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Sabtu.

Machmud menegaskan bahwa KKP tengah menyiapkan program-program unggulan guna mendukung Asta Cita Presiden Prabowo, terutama dalam mewujudkan swasembada pangan dan kemandirian ekonomi melalui kebijakan ekonomi biru. Menurutnya, ekonomi biru menjadi pilar penting bagi keberlanjutan sumber daya perikanan dan penguatan usaha.

Usai kegiatan, Machmud meminta jajarannya untuk memberikan pendampingan bagi pelaku usaha yang berminat berinvestasi, agar target investasi sektor kelautan dan perikanan tahun 2025 sebesar Rp13,11 triliun dapat tercapai. Ia juga menginstruksikan agar koordinasi dengan pemerintah daerah diperkuat di lokasi-lokasi rencana investasi.

Machmud berharap forum tersebut dapat mempercepat realisasi investasi dan memperkuat kontribusi sektor kelautan dan perikanan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Ia memastikan pemerintah memberikan dukungan berupa kemudahan perizinan, insentif, jaminan keamanan dan stabilitas politik, konektivitas, hingga penyediaan tenaga kerja terampil. Dukungan itu diperkuat melalui terbitnya PP Nomor 28 Tahun 2025 tentang Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko.

“Pemerintah berkomitmen memberikan kemudahan. Karenanya kami mengajak pelaku usaha untuk menjadi bagian dari pembangunan sektor kelautan dan perikanan dengan turut berinvestasi,” ujarnya.

Kegiatan Investment and Business Matching Harkannas dibuka oleh Sekretaris Jenderal KKP, Komjen Pol Rudy Herianto Adi Nugroho. Acara ini diikuti 351 peserta secara luring dan 1.395 peserta secara daring melalui Zoom dan kanal YouTube KKP serta Ditjen PDSPKP. Peserta dari luar negeri hadir dari Kedutaan Besar Republik Irak, Denmark, Kepulauan Solomon, Taipei Economic and Trade Office, serta sejumlah calon investor asal Tiongkok.

Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menyampaikan bahwa peluang usaha di sektor kelautan dan perikanan masih sangat besar. Ia mendorong masyarakat dan pelaku industri untuk tidak ragu berkarya dan mengembangkan usaha di sektor strategis tersebut.

Baca juga: Serapan produk perikanan untuk MBG diproyeksikan terus meningkat

Baca juga: KKP dorong pangan biru untuk penuhi gizi menuju Generasi Emas 2045

Baca juga: Peringati Hari Ikan, Zulhas targetkan swasembada protein pada 2026

Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |