Jakarta (ANTARA) - Lingkaran hitam di bawah mata bisa terasa membandel karena kebiasaan kecil yang mengubah estetika di bawah mata dan bisa dibantu hilangkan dengan memilih produk krim mata yang tepat.
Ditulis laman Hindustan Times, Sabtu (29/11), Prachi B. Bodkhe, dokter kulit di Envi Aesthetics, memberi tahu Health Shots bahwa kuncinya terletak pada pemahaman tentang penyebab bayangan hitam tersebut sebelum memilih produk.
Ia menjelaskan bahwa lingkaran hitam tidak hanya disebabkan oleh satu alasan, namun mungkin terkait dengan pigmentasi, retensi cairan, penipisan kulit, atau kebiasaan gaya hidup.
“Karena setiap penyebab memiliki karakteristik yang berbeda, pendekatan yang digunakan harus dipilih dengan cermat. Krim yang tepat dapat menghasilkan kulit yang lebih cerah dan halus, tetapi hanya jika kandungannya sesuai dengan masalah kulit spesifik Anda,” katanya.
Baca juga: Apakah krim mata benar-benar dibutuhkan padahal sudah pakai losion?
Dokter menyarankan sebelum memilih produk krim mata, perlu diketahui penampilan dan jenis lingkaran mata agar produk bisa membantu menguranginya yang sesuai kebutuhan kulit.
Untuk lingkaran hitam berpigmen (Cokelat) karena melanin berlebih, paparan sinar matahari, alergi, menggosok mata, dan genetika, Dr. Prachi B. Bodkhe menyarankan untuk mencari bahan-bahan yang secara lembut mendukung tampilan yang lebih merata.
Bahan utama yang disarankan yakni Vitamin C atau turunan ringan, Niacinamide, ekstrak akar manis, dan Retinol kekuatan rendah.
Untuk lingkaran hitam vaskular (Biru/Ungu) yang disebabkan karena kulit bawah mata yang tipis, perlu krim mata yang berfokus untuk mendukung mikrosirkulasi dan memperkuat dinding kapiler.
Baca juga: Produk "skincare" dengan retinol cenderung dicari penggemar "skincare"
Dokter menyarankan bahan utama krim yang mengandung kafein, Peptida, Vitamin K, dan formula dengan asam Traneksamat.
Sementara solusi untuk jenis lingkaran mata karena kulit kering, garis-garis halus, dan dukungan penghalang (skin barrier) karena penuaan, perlu krim mata yang meningkatkan kenyamanan dan kelembapan kulit sehingga membantu area tersebut tampak lebih halus. Bahan utama yang diperlukan yaitu Asam hialuronat, Ceramides, dan Squalane.
Bodkhe menyebut formulasi krim juga memainkan peran penting, yaitu cari yang tekstur ringan untuk memudahkan penyerapan, hasil akhir tidak berminyak, memberikan hidrasi yang stabil, sedikit atau tanpa pewangi untuk mengurangi risiko iritasi.
Untuk menenangkan kulit iritasi mulailah dengan pelembap dasar yang menghidrasi untuk mendukung skin barrier. Hindari bahan aktif yang kuat seperti Vitamin C, Retinol, atau asam pengelupas pada kulit yang teriritasi dan perkenalkan produk baru secara bertahap setelah area terasa tenang.
Baca juga: Pahami kesalahan umum saat gunakan krim mata
Dr. Bodkhe menyarankan jika ada salah satu tanda bahaya seperti rasa terbakar, kemerahan, mengelupas, pembengkakan dan kekeringan yang terus-menerus segera hentikan penggunaan dan selalu membaca kemasan dan daftar bahan.
Ia juga memberikan tips untuk menghindari botol dengan rol karena aplikator logam atau keras dapat menarik atau menggores kulit halus.
“Aplikasikan dengan jari bersih dan berikan tekanan lembut,” katanya.
Selain mengandalkan krim mata, kebiasaan sehari-hari juga perlu diubah dengan tidur cukup untuk mencegah mata lelah, hidrasi stabil, mengelola alergi untuk mengurangi bengkak, dan menghapus riasan dengan lembut untuk mencegah penggelapan.
Mengoleskan tabir surya di sekitar area mata setiap hari juga sangat penting untuk melindungi dari pigmentasi terkait sinar matahari dan mendukung penuaan yang sehat.
Baca juga: Tips enyahkan lingkaran hitam di bawah mata
Baca juga: Ketahui penyebab lingkaran hitam di bawah mata dan cara mengatasinya
Penerjemah: Fitra Ashari
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































