Kerja Sama RI-China di pendidikan kejuruan bermanfaat bagi anak muda

4 hours ago 2

Liuzhou (ANTARA) - Zarfan masih dapat merasakan kegembiraan saat mengenang kembali momen dirinya menerima kesempatan untuk belajar dan magang di Liuzhou, lokasi kantor pusat LiuGong berada, di Daerah Otonom Etnis Zhuang Guangxi.

"Selama tiga bulan, saya belajar di perguruan tinggi kejuruan di Liuzhou dan menjalani magang di kantor pusat LiuGong dan secara sistematis mempelajari teknik peralatan konstruksi," ujar Zarfan, yang saat itu masih tercatat sebagai mahasiswa di Politeknik Negeri Jakarta (PNJ).

Berkat kerja keras dan pengalaman magang berharganya, Zarfan berhasil menjadi karyawan LiuGong Indonesia usai dirinya lulus dari kampus. Kini dia menjadi insinyur pemeliharaan peralatan yang unggul dan terampil di perusahaan yang diinvestasikan China tersebut.

"Saat belajar di China, kami mempelajari banyak pengetahuan dan kami mendapatkan banyak pengalaman praktik sejak awal magang. Kami melihat bagaimana perusahaan menjual peralatan dan bagaimana layanan purnajual dijalankan dengan cermat sehingga pelanggan kami selalu percaya pada kami, banyak yang kami pelajari dari rekan-rekan pendahulu kami di sana," kata Zarfan yang berharap dirinya dapat terus memberikan kontribusi yang lebih besar melalui posisinya di masa depan.

Sama seperti Zarfan, Safa merupakan pemuda lain yang mendapat manfaat dari program kerja sama pelatihan perguruan tinggi-perusahaan antara China dan Indonesia. Sebelum lulus dari PNJ, Safa sempat berkuliah di Universitas Politeknik Liuzhou. "China menguasai teknologi tinggi, contohnya penggunaan VR (virtual reality) dalam perakitan atau pembongkaran peralatan, memang luar biasa," sebut Safa.

Sejak 2022, LiuGong, yang telah lama berkecimpung di bidang peralatan konstruksi berat di pasar luar negeri termasuk Indonesia, menjalin kerja sama dengan Universitas Politeknik Liuzhou, dan bermitra dengan sejumlah perguruan tinggi di Jakarta, Palembang, serta Padang untuk mendukung pendidikan kejuruan di bidang peralatan konstruksi berat. Perundingan kerja sama dengan Politeknik Negeri Balikpapan dan Universitas Hasanuddin di Makassar saat ini juga sedang berlangsung.

Selain peserta mahasiswa yang mendapat manfaat besar dari mode pelatihan tersebut, pihak perusahaan juga mengaku keberhasilan kerja sama tersebut. Syahdan, selaku manajer purnajual di LiuGong Indonesia mengungkapkan seiring berkembangnya bisnis di Indonesia, perusahaan itu sangat membutuhkan tenaga kerja terampil. Syahdan mengungkapkan mereka sudah menerima 210 lebih mahasiswa dalam program itu dengan 40 di antaranya mendapat beasiswa dan magang di Liuzhou.

"Sebanyak 15 peserta sudah bekerja di LiuGong Indonesia dengan 21 lainnya masih menjalani tahap magang di sini," ujar Syahdan, yang memuji kinerja pada karyawan muda lulusan program ini.

Selain memberi pelatihan kepada para mahasiswa, dosen-dosen dari Indonesia juga dapat mengikuti kursus mengenai pengajaran teknik yang lebih mutakhir di China.

Menurut Naufal, dosen dari Politeknik Negeri Jakarta, LiuZhou, sebagai basis industri penting dan terkenal di China, memiliki banyak sumber daya untuk pendidikan terkait. "Kami melihat mesin pembakaran dalam untuk peralatan berat, dan juga versi EV-nya, dan produk-produk digitalisasi terkait, sehingga kami melihat teknologi lingkungan juga diterapkan di mesin besar seperti ini," ujar Naufal.

Bagi Safa, program ini tidak hanya membantu dia belajar teknik kejuruan, tetapi juga menjadi platform yang baik bagi dia untuk mendalami kebudayaan China serta menjalin pertemanan dengan rekan-rekannya di China dan juga yang berasal Afghanistan, Pakistan, dan India, sehingga dirinya menjadi lebih berwawasan global.

"Kami menjalin kerja sama dengan LiuGong untuk melakukan perluasan ke luar negeri, dan berhasil membantu mengatasi kekurangan talenta terampil dalam pemeliharaan mesin dan layanan purnajual yang dihadapi cabang perusahaan di luar negeri," kata Wei Linhua, direktur bidang pertukaran internasional Universitas Politeknik Liuzhou.

Ke depannya, LiuGong berencana mendirikan platform pendidikan yang dikhususkan untuk Indonesia dengan setiap angkatan menerima 500 lebih mahasiswa dan menjangkau daerah yang lebih luas. Seiring dengan perkembangan elektrifikasi perusahaan itu, mereka berencana membuka mata kuliah terkait untuk anak muda Indonesia yang ingin menekuni profesi terkait di masa depan.

Penerjemah: Xinhua
Editor: Azis Kurmala
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |