Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kebudayaan menerapkan dalam merekonstruksi Situs Cagar Budaya Gunung Padang tidak hanya mengandalkan pendanaan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Direktur Museum dan Cagar Budaya Kementerian Kebudayaan, Esti Nurjadin mengatakan bahwa rekonstruksi Situs Gunung Padang ke depan dirancang dengan skema public private partnership atau kerja sama pemerintah dengan pihak swasta.
“Pemerintah tidak bisa hanya mengandalkan APBN saja. Kita mencoba dibantu oleh swasta supaya ada sektor swasta yang bisa mengurangi anggaran-anggaran dari APBN untuk rekonstruksi ini,” kata Esti di Situs Cagar Budaya Gunung Padang, Cianjur, Jawa Barat, Senin.
Esti mengatakan penerapan skema pendanaan tersebut diharapkan ke depannya menjadi salah satu memecah stagnasi saat rencana rekonstruksi Situs Cagar Budaya Gunung Padang yang terjadi sejak 2013.
Baca juga: Tim pastikan usia Situs Megalitikum Gunung Padang dibangun 6.000 SM
“Nah saya rasa ini mulai ada momentum lagi di mana pemerintah itu care. Care bahwa ini adalah situs yang menandakan peradaban yang sudah sangat tua di Indonesia,” tutur dia.
Menurut dia, rekonstruksi Situs Cagar Budaya Gunung Padang merupakan pekerjaan yang sangat kompleks dan berjangka panjang, di mana tidak bisa selesai hanya dalam 1-2 tahun atau diperkirakan membutuhkan 25 tahun.
Lebih lanjut, Esti menambahkan kolaborasi dengan swasta untuk rekonstruksi Situs Cagar Budaya Gunung Padang sebagai langkah strategis mengingat besarnya kebutuhan rekonstruksi tersebut.
“Kementerian Kebudayaan sangat menyadari bahwa kita terlimitasi dengan segitu banyak cagar budaya terlimitasi dengan anggaran gitu. Kalau APBN-nya kita kurang masa terus kita tidak bisa memugar misalnya candi-candi atau situs-situs yang memang perlu direkonstruksi atau dipugar,” katanya.
Diketahui, Situs Gunung Padang merupakan salah satu punden berundak terpenting di Indonesia dan telah ditetapkan sebagai Situs Cagar Budaya Peringkat Nasional. Situs yang juga sebagai peninggalan kebudayaan Megalitikum yang diperkirakan berusia 10.000-25.000 sebelum Masehi itu.
Baca juga: Kemenbud lakukan penataan ulang di Situs Gunung Padang
Baca juga: Fadli: Gunung Padang simpan misteri yang perlu dikaji demi pengetahuan
Baca juga: Fadli Zon sebut kajian situs Gunung Padang perkuat jati diri bangsa
Pewarta: Sri Dewi Larasati
Editor: Mahmudah
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

















































