Kemdiktisaintek perkuat hilirisasi riset lewat ajang HITEX 2025

6 hours ago 4

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) menegaskan komitmen dalam memperkuat hilirisasi riset melalui ajang Research Invention & Community Development Exhibition (HITEX) 2025.

Pameran yang berlangsung selama dua hari di Universitas Airlangga (Unair) Surabaya itu menampilkan hasil-hasil riset dan inovasi unggulan Unair bersama beberapa Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTN-BH) lain dalam berbagai bidang seperti kesehatan, pangan, transportasi, dan energi.

"Pendekatan kolaboratif antara perguruan tinggi, masyarakat, dan industri yang digagas melalui program HITEX 2025 merupakan kunci percepatan hilirisasi riset dan transfer teknologi," kata Direktur Hilirisasi dan Kemitraan Kemdiktisaintek Yos Sunitiyoso melalui keterangan di Jakarta, Kamis.

Yos mengatakan HITEX 2025 menjadi ajang strategis bagi para peneliti, dosen, dan mahasiswa untuk mempresentasikan berbagai invensi dari laboratorium ke dunia nyata.

Kegiatan ini, lanjutnya, juga menjadi ruang temu antara kampus dan dunia industri dalam bentuk industrial research dan business matching.

"Kampus tidak hanya sebagai sumber periset dan publikasi, tetapi juga menghasilkan produk bekerja sama dengan industri atau dunia usaha, yang diharapkan bisa berdampak positif secara sosial dan ekonomi bagi seluruh lapisan masyarakat," ujar Yos Suntiyoso.

Baca juga: Unair serahkan Vaksin ASF dan PMK ke mitra dalam pameran HITEX 2025

Pada kesempatan yang sama Rektor Universitas Airlangga Mohammad Nasih menekankan bahwa riset, inovasi, dan hilirisasi adalah satu kesatuan yang tidak terpisahkan.

"Acara HITEX ini mempunyai peran penting, di antaranya sebagai ajang periset untuk menampilkan hasil riset dan karya yang UNAIR miliki, sekaligus sebagai bentuk pertanggungjawaban peran dan dampak UNAIR di masyarakat," ucap Mohammad Nasih.

Diketahui, terdapat lebih dari 50 pojok pameran dari bidang kesehatan, pangan, lingkungan, hingga teknologi digital yang dipamerkan dalam ajang ini.

Beberapa di antaranya adalah alat terapi cahaya untuk bayi kuning, alat diagnosis untuk mendeteksi sel leukemia dalam darah, hingga alat untuk mendeteksi kemampuan pendengaran seseorang yang dibantu oleh kecerdasan buatan (AI).

Baca juga: Kemendiktisaintek paparkan transformasi kampus di era Industri 4.0

Pewarta: Sean Filo Muhamad
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |