IWIP wujudkan transisi energi hijau di kawasan Industri Weda Bay

1 day ago 6

Halmahera Tengah, Maluku Utara (ANTARA) - PT Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP) berkomitmen untuk mewujudkan transisi energi hijau dengan memanfaatkan Energi Baru dan Terbarukan (EBT) dalam menjalankan operasional kawasan Industri Weda Bay di Kabupaten Halmahera Tengah, Maluku Utara.

"Langkah ini merupakan bagian dari strategi dekarbonisasi dan pembangunan berkelanjutan yang sejalan dengan target nasional pengurangan emisi karbon," kata Direktur IWIP Scott Ye di Halmahera Tengah, Jumat.

Baca juga: Menteri Investasi kunjungi IWIP di Malut dukung hilirisasi nikel

Dia menyampaikan pemanfaatan EBT di kawasan industri menjadi bagian dari upaya konkret dalam mendukung kebijakan energi nasional.

"Penggunaan energi baru dan terbarukan di Kawasan Industri IWIP merupakan wujud komitmen kami untuk menurunkan emisi gas rumah kaca dan mencapai Net Zero Emission (emisi nol bersih),” ujarnya.

IWIP juga memanfaatkan energi baru (EB) teknologi waste heat boiler yang digunakan di Industri High Pressure Acid Leaching (HPAL).

"Teknologi ini mengubah proses industri menjadi energi listrik," jelasnya.

Di sisi lain, IWIP juga tengah mengembangkan metode co-firing (pembakaran bahan bakar) di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) menggunakan biomassa, untuk menghasilkan listrik dan mengurangi emisi karbon.

Baca juga: Menperin apresiasi IWIP bakal ekspor prekursor nikel untuk baterai EV

Scott mengungkapkan pemanfaatan Energi Baru Terbarukan di kawasan industri mulai diterapkan melalui penggunaan energi bersih, seperti Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB).

Saat ini, IWIP tengah mengembangkan proyek energi hijau senilai 2 miliar dolar Amerika Serikat (AS) yang mencakup instalasi PLTS berkapasitas 2 GW dan PLTB sebesar 500 MW, untuk mendukung transisi energi berkelanjutan di sektor industri.

IWIP juga mengadopsi alat berat listrik dan truk listrik di dalam kawasan industri. Penggunaan kendaraan berbasis listrik ini diharapkan dapat menurunkan emisi karbon secara signifikan dari aktivitas logistik dan operasional harian.

Dengan berbagai upaya tersebut, IWIP menargetkan pengurangan emisi karbon hingga 4 juta ton per tahun. Upaya itu menjadi bagian dari visi jangka panjang untuk menjadikan kawasan industri Weda Bay sebagai ekosistem industri hijau yang terintegrasi dan berkelanjutan.

Baca juga: Menteri ESDM: Energi hijau jadi keunggulan RI tembus pasar Eropa

Hilirisasi di IWIP mengembangkan ekosistem pengolahan nikel dari bahan baku hingga produk akhir berupa baterai kendaraan listrik dan kendaraannya.

Baterai listrik berperan krusial dalam memperkuat posisi Indonesia di rantai pasok global energi terbarukan mengingat nikel merupakan bahan kunci untuk produksi baterai kendaraan listrik (electric vehicle/EV) dan baja tahan karat.

Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Syaiful Hakim
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |