Gubernur Lampung: Pembangunan silo dukung hilirisasi pangan

11 hours ago 3
Ke depan Pemerintah Provinsi Lampung telah merencanakan pembangunan silo ataupun gudang penyimpanan modern. Langkah strategis ini merupakan bagian integral dari upaya hilirisasi pertanian berbasis di perdesaan

Bandarlampung (ANTARA) - Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal mengatakan bahwa rencana pembangunan silo dapat mendukung pelaksanaan hilirisasi pangan di daerahnya.

"Ke depan Pemerintah Provinsi Lampung telah merencanakan pembangunan silo ataupun gudang penyimpanan modern. Langkah strategis ini merupakan bagian integral dari upaya hilirisasi pertanian berbasis di perdesaan," ujar Rahmat Mirzani Djausal berdasarkan keterangannya di Bandarlampung, Sabtu.

Ia mengatakan, bila fasilitas silo yang digunakan untuk menyimpan bahan pertanian tersebut telah tersedia, maka di 2028 Lampung dapat melakukan hilirisasi berbasis industri salah satunya untuk komoditi jagung.

"Kita akan memproduksi konsentrat atau tepung jagung di tingkat desa dan kecamatan, serta mengembangkan produksi tepung ikan. Langkah ini diproyeksikan akan meningkatkan pendapatan petani hingga berkali-kali lipat," katanya.

Dia pun mengajak berbagai daerah salah satunya Kabupaten Lampung Selatan untuk bersinergi dalam mempercepat implementasi program hilirisasi.

"Lampung Selatan ini merupakan wilayah lumbung gabah besar di Lampung, peran strategis ini dinilai sangat vital dalam menjaga stabilitas harga serta produksi pangan," ucap dia.

Ia berharap bahwa langkah hilirisasi yang dilakukan secara inklusif dan masif akan menciptakan ekosistem bisnis baru yang kondusif di sektor pertanian. Serta mendorong pertumbuhan ekonomi Lampung secara signifikan. Sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan para petani serta seluruh masyarakat Lampung.

"Jika upaya hilirisasi ini dapat diimplementasikan secara masif di seluruh Provinsi Lampung, maka sesuai dengan harapan Presiden pertumbuhan ekonomi Lampung dapat mencapai persentase persen," ujarnya.

Dia mengatakan, Provinsi Lampung saat ini membutuhkan setidaknya 500 unit dryer berkapasitas 20 ton untuk dapat mengimbangi volume produksi gabah dan jagung di Lampung. Sehingga pemerintah daerah segera memberi bantuan dryer bagi beberapa daerah sentra pertanian.

"Pemberian bantuan tersebut karena masih banyak petani yang belum merasakan hasil panen secara optimal akibat keterbatasan fasilitas pengeringan pasca panen. Kondisi gabah dan jagung yang belum kering mengakibatkan produk menjadi cepat rusak dan terpaksa dijual dengan harga yang rendah, kondisi ini seringkali dimanfaatkan oleh para tengkulak," kata dia.

Menurut dia, dengan keberadaan dryer tersebut petani akan memiliki kemampuan untuk menyimpan hasil panen mereka lebih lama. Hal ini akan meningkatkan posisi tawar petani kepada pedagang, pengumpul, bahkan industri pengolahan.

"Kami juga ingin memastikan gudang penggilingan dan penyimpanan milik koperasi siap semua fasilitasnya untuk penunjang hilirisasi pertanian. Kemudian melakukan uji coba alat pengering gabah dan jagung berkapasitas 20 ton yang rencananya akan diserahkan untuk petani yang bernaung dalam Koperasi Pertanian Serbajadi Sukses Bersama di Desa Bandarrejo, Kecamatan Natar, Lampung Selatan," tambahnya.

Baca juga: Bulog Lampung catat 162 tempat pengeringan gabah jadi mitra maklon

Baca juga: Bulog Lampung serap gabah petani 155 ribu ton hingga awal Mei

Pewarta: Ruth Intan Sozometa Kanafi
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |