Medan (ANTARA) - Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Bobby Afif Nasution memberikan kado teristimewa perayaan Hari Guru Nasional 2025 bagi sekolah pulau terluar di Kepulauan Nias, Sumut.
"Untuk sekolahnya ibu kepsek (kepala sekolah), 2026 nanti keinginan kita SMA Negeri 1 Satu Atap Pulau Simuk tak ada bolong-bolong lagi. Jadi, tahun depan kita perbaiki ya," ujar Bobby dalam sambungan virtual di Kantor Gubernur Sumut, Selasa.
Gubernur mengatakan, hal ini merupakan salah satu solusi bagi SMA Negeri 1 Satu Atap Pulau Simuk akan diperbaiki maupun kesejahteraan para guru yang mengajar di sekolah itu.
Bobby menegaskan, bahwa gaji para guru sekolah di daerah tertinggal, terdepan, terluar, seperti Kepulauan Nias akan ditambah lewat tunjangan daerah terpencil.
SMA Negeri 1 Satu Atap Pulau Simuk terdiri atas TK, SD, SMP, dan SMA di bawah pengelolaan satu wilayah terletak paling barat Kepulauan Batu, Kecamatan Simuk, Kabupaten Nias Selatan, Sumatera Utara.
Jarak antara Pulau Simuk dengan Pelabuhan Teluk Dalam di Nias Selatan sekitar 42 mil atau 65 kilometer, dan dapat ditempuh sekitar enam jam menumpangi kapal laut ketika cuaca baik.
"Ini nanti untuk guru-gurunya di SMA Negeri 1 Satu Atap Pulau Simuk akan ditambah tunjangan daerah terpencil untuk ibu kepala sekolah, dan guru-gurunya," kata Bobby.
Baca juga: Gubernur Sumut janjikan kesejahteraan para guru semakin baik
Gubernur Sumut juga menyoroti pencairan gaji aparatur sipil negara (ASN) Dinas Pendidikan Provinsi Sumut di Pulau Simuk, Nias Selatan.
Bobby menginstruksikan Bank Sumut membangun minimal fasilitas anjungan tunai mandiri (ATM) di Pulau Simuk agar para guru tidak lagi bergantung cuaca saat menerima hak mereka.
"Tak ada bank?. Berarti Bank Sumut suruh bangun. Ini harus dibangun. Jangan sampai gajian gurunya harus tunggu cuaca. Kalau hujan, masak tak gajian,” katanya menegaskan.
Kepala Sekolah SMAN 1 Satu Atap Pulau Simuk, Nias Selatan, Velisia Laia menyampaikan sejumlah aspirasinya kepada Gubernur Sumut Bobby Afif Nasution dalam perayaan Hari Guru Nasional 2025 secara daring.
Dalam dialog itu, Velisia yang tinggal di Pulau Simuk dikenal sebagai salah satu pulau paling terpencil di Sumut tersebut mengungkapkan kondisi bangunan sekolah yang memerlukan perbaikan.
Ia mengatakan, bahwa beberapa bagian sekolah mengalami kerusakan, termasuk atap yang bocor sehingga mengganggu kegiatan belajar mengajar.
"Kondisinya begini pak, bangunannya kurang baik. Atap bocor," kata Velisia.
Selain itu, ia juga menjelaskan, bahwa gaji guru sering terlambat diterima olehnya karena tidak adanya perbankan maupun ATM di Pulau Simuk.
"Gaji kami masih dibawa secara tunai dari pulau lain, sehingga harus bergantung pada kondisi cuaca," ungkap Velisia.
Baca juga: Gubernur Bobby: RUPSLB tunjuk Heru menjadi Dirut Bank Sumut yang baru
Baca juga: Gubernur Bobby dorong ASN Pemprov Sumut jadi investor pasar modal
Pewarta: Muhammad Said
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































