Jakarta (ANTARA) - Gempa bumi dengan magnitudo 5,0 mengguncang wilayah Halmahera Barat, Maluku Utara, pada hari Sabtu pukul 02.12 WIB.
Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa ini berlokasi di 2.19 LU, 126.68 BT, atau tepatnya 137 kilometer barat laut Halmahera Barat dengan kedalaman 10 kilometer.
BMKG menginformasikan bahwa gempa tersebut tidak menimbulkan tsunami. Namun, pihaknya selalu mengimbau masyarakat untuk selalu waspada.
Masyarakat bisa mengetahui informasi terkini soal kondisi cuaca dan peringatan dini bencana dengan cara mengakses aplikasi daring infoBMKG, media sosial infoBMKG, atau dapat langsung menghubungi kantor BMKG terdekat.
Baca juga: Kemensos salurkan bantuan bagi korban gempa Bengkulu
Baca juga: Gubernur Bengkulu minta warga segera laporkan kerusakan akibat gempa
Sehari sebelumnya, wilayah barat daya, Kota Bengkulu, Provinsi Bengkulu diguncang gempa dengan magnitudo 6,3 pada hari Jumat (23/5).
Gempa bumi tersebut terjadi pada hari Jumat pukul 02.52 WIB dengan pusat gempa berada pada koordinat 4.17 LS,102.17 BT.
Direktur Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono menjelaskan bahwa gempa tersebut bukan berasal dari zona megathrust atau zona kontak antarlempeng, melainkan dari bagian dalam lempeng yang disebut zona Benioff.
"Karakter gempa intraslab ini memiliki getaran yang kuat tetapi tidak menyebabkan deformasi dasar laut sehingga tidak menimbulkan tsunami," kata Daryono.
Presiden RI Prabowo Subianto juga telah memerintahkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) segera menangani dampak gempa bumi 6,3 magnitudo di wilayah pesisir Provinsi Bengkulu pada Jumat dini hari, termasuk mempercepat pendataan kerusakan dan penyaluran bantuan kepada warga terdampak.
"Presiden sudah memerintahkan kepada Kepala BNPB untuk segera melakukan pengecekan di lapangan. Tim reaksi cepat sudah dikerahkan ke wilayah terdampak," kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari.
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2025