Pemkot Surabaya susun strandar pos siskamling berbasis kolaborasi

5 hours ago 2

Surabaya (ANTARA) - Pemkot Surabaya saat ini menyusun standar operasional prosedur (SOP) untuk pos kamling berbasis kolaborasi bersama pihak kepolisian dan TNI, dengan mengadopsi pendekatan "Kampung Tangguh" yang sempat sukses saat pandemi COVID-19.

"Jadi kita adopsi seperti dulu waktu COVID-19, ada Kampung Tangguh bisa menangani berbagai permasalahan di kampung," tutur Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Surabaya M Fikser di Kota Surabaya, Jumat.

Ia mengatakan, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi telah menginstruksikan agar penguatan Kampung Tangguh bisa digerakkan secara bertahap dimulai dari 500 RW sebagai percontohan.

"Total ada sekitar 1.300 RW di Surabaya. Target awalnya 500 RW terlebih dulu agar pengawasan dan evaluasi bisa maksimal," katanya.

Ia menjelaskan menggencarkan kegiatan sistem keamanan lingkungan (siskamling) di tingkat rukun warga (RW) ini sebagai upaya untuk pencegahan tindak kriminalitas terutama pencurian kendaraan bermotor (curanmor).

Menurut Fikser, langkah ini merupakan bentuk respons terhadap maraknya kasus curanmor yang terjadi di beberapa wilayah kota setempat

"Sudah banyak kampung yang mulai menerapkan siskamling karena kesadaran warga meningkat akibat kejadian yang berulang. Warga mulai terlibat aktif dalam menjaga lingkungannya," kata M Fikser.​​​​​​​

Ia mengakui bahwa keterbatasan sumber daya menjadi tantangan. Sehingga, Pemkot Surabaya terus berupaya memperkuat akses komunikasi darurat melalui layanan Command Center 112 agar langsung terhubung dengan kepolisian melalui nomor 110.

"Hal ini kami lakukan agar saat ada kejadian bisa langsung menghubungi kami dan aparat dapat bergerak cepat ke lokasi," ujarnya.

Baca juga: Tujuh posko ormas di Tamansari diubah jadi pos kamling

Baca juga: Posko ormas di Matraman Jaktim dialih fungsikan jadi pos kamling

Pewarta: Indra Setiawan
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |