Jakarta (ANTARA) - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Laode Sulaeman akan menerjunkan tim untuk memetakan jalur distribusi bahan bakar minyak (BBM) di wilayah yang terdampak banjir bandang dan longsor.
“Kami ditugaskan semua terjun. Saya besok akan ke Sumatera, khususnya melihat wilayah-wilayah yang ada antrean BBM,” ujar Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Kementerian ESDM Laode Sulaeman ketika ditemui setelah menghadiri rapat di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Senin.
Laode menjelaskan bahwa secara stok BBM, kondisi masih aman. Akan tetapi, penyaluran pasokan BBM tersendat karena Sibolga, Sumatera Utara merupakan salah satu pusat pendistribusian BBM ke wilayah-wilayah lain.
Sibolga adalah salah satu wilayah yang terdampak banjir bandang di Sumatera Utara.
“Ini yang menjadi tantangan. Harus kami ambil dari mana untuk memasok ke wilayah-wilayah kayak Padang Sidempuan? Nah, besok kami akan ke sana,” kata Laode.
Laode pun berupaya untuk mencari alternatif-alternatif penyaluran pasokan BBM untuk memenuhi kebutuhan di wilayah-wilayah yang terdampak oleh bencana banjir bandang dan longsor.
Misalkan, lanjut dia, untuk pasokan di Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara, diambil dari Dumai, Riau.
“Itu contoh saja. Nah, mungkin inovasi-inovasi seperti ini akan kami coba laksanakan,” ujar dia.
Pernyataan tersebut menanggapi antrean panjang BBM di sejumlah wilayah terdampak banjir bandang dan longsor, seperti di wilayah Aceh. Kelangkaan pasokan BBM lantas menyebabkan meroketnya harga BBM, seperti Pertalite yang seharusnya senilai Rp10 ribu per liter, dijual hingga menyentuh Rp30 ribu per liter.
Diwartakan sebelumnya, Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Roberth MV Dumatubun menyampaikan Pertamina menahan harga BBM di tiga provinsi yang terdampak banjir, yakni Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
Sementara itu, harga BBM naik di luar ketiga provinsi tersebut. Seperti di Jabodetabek, harga BBM nonsubsidi Pertamax yang meroket menjadi Rp12.750 per liter dari Rp12.200 per liter.
Roberth menyampaikan bahwa penyesuaian harga ini dilakukan dengan mengacu pada formula harga dari pemerintah, serta mengikuti tren harga rata-rata publikasi minyak dunia, seperti Argus atau Mean of Platts Singapore (MOPS), dan mempertimbangkan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.
Baca juga: BPH Migas kawal pemulihan distribusi BBM di wilayah terdampak bencana
Baca juga: Pertamina Patra Niaga Sumbagut: Distribusi BBM di Aceh dalam pemulihan
Baca juga: Pertamina FT Siak dan Jambi bantu distribusi BBM ke Sumbar
Pewarta: Putu Indah Savitri
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































