Banda Aceh (ANTARA) - Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Aceh menyebutkan 60 persen kelistrikan di provinsi ujung barat Indonesia tersebut pasca-bencana masih padam akibat banjir bandang dan longsor pada akhir November 2025.
"Informasi yang kami terima dari PLN, listrik yang menyala di Aceh baru 40 persen. Kami juga belum bisa memastikan kapan kelistrikan pulih dan normal kembali," kata Kepala Dinas ESDM Provinsi Aceh Taufik di Banda Aceh, Senin.
Ia menyebutkan ada dua menara saluran tegangan tinggi roboh dan enam lainnya harus diperbaiki akibat banjir dan longsor di sejumlah wilayah di Provinsi Aceh.
Pihak PLN, kata dia, terus bekerja memulihkan jalur transmisi listrik akibat banjir bandang dan longsor. Perbaikan di antaranya di wilayah Kabupaten Bireuen serta jaringan Pangkalan Brandan ke Langsa.
Baca juga: Menkomdigi: Pemulihan jaringan di Aceh bergantung ketersediaan listrik
Perbaikan di Kabupaten Bireuen, kata dia, ada beberapa menara saluran udara tegangan tinggi dan semuanya sudah selesai. Kini, yang masih dalam proses untuk jaringan Pangkalan Brandan menuju Langsa.
"Kami terus berkoordinasi dengan PLN terkait perkembangan kelistrikan di Aceh. Kini tinggal yang Pangkalan Brandan dan laporan kami terima, perbaikannya sudah 85 persen," katanya.
Dia mengatakan jika perbaikan jaringan transmisi tersebut selesai maka PLN menyambung daya.
Apabila penyambungan berhasil maka kelistrikan di Provinsi Aceh perlahan kembali pulih.
"Kami mengharapkan dukungan masyarakat dan mendoakan proses pemulihan sistem kelistrikan di Aceh bisa selesai secepatnya serta pekerjaannya tidak mendapat halangan yang berarti," kata Taufik.
Baca juga: Pertamina bantu listrik tenaga surya di Pengungsian Aceh Tamiang
Baca juga: Ombudsman: Transparansi informasi kunci penanganan bencana di Aceh
Baca juga: Prabowo minta maaf sebut pemulihan listrik Aceh terus diupayakan
Pewarta: M.Haris Setiady Agus
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































