Bundamedik (BMHS) cetak laba Rp5,1 miliar pada kuartal I-2025

3 days ago 2

Jakarta (ANTARA) - PT Bundamedik Tbk (BMHS) membukukan laba bersih sebesar Rp5,1 miliar pada kuartal I-2025, didorong oleh efisiensi operasional dan pertumbuhan pendapatan dari rumah sakit baru sebesar 20 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).

Direktur Utama PT Bundamedik Tbk Agus Heru Darjono dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis, mengatakan, kinerja BMHS didukung oleh upaya penguatan fundamental bisnis dan fokus yang berorientasi pada keberlanjutan.

Sementara itu, sepanjang 2024, laba bersih tercatat tumbuh 16 persen (yoy) menjadi Rp18,9 miliar. Sedangkan pendapatan bersih terkonsolidasi yang meningkat 3 (yoy) menjadi Rp1,3 triliun.

Capaian tersebut turut didorong oleh pertumbuhan pendapatan dari rumah sakit baru sebesar 34 persen (yoy).

Baca juga: Pendapatan bersih BMHS semester I 2024 tumbuh sembilan persen

Perseroan juga mencatat kenaikan jumlah pasien visitasi rawat jalan sebesar 9 persen (yoy), pasien rawat inap 11 persen (yoy), dan tindakan beda 8 persen (yoy).

Sementara itu, layanan non-OBGYN dan non-pediatri berkontribusi sebesar 54 persen terhadap total pendapatan perseroan selama 2024.

Entitas anak usaha dalam ekosistem BMHS juga terus berkontribusi positif terhadap keberlanjutan bisnis.

PT Diagnos Laboratorium Utama Tbk (Diagnos), unit bisnis BMHS dengan fokus layanan laboratorium dan genomik, mencatat pertumbuhan pendapatan 13 persen (yoy), didukung oleh peningkatan jumlah pengujian lab sebesar 27 persen (yoy) dan pertumbuhan pendapatan layanan genomik sebesar 37 persen (yoy).

Morula IVF Indonesia, unit bisnis BMHS dengan fokus layanan fertilitas, mencatatkan pertumbuhan yang berkelanjutan, dengan peningkatan jumlah IVF Cycle sebesar 5 persen dalam 5 tahun terakhir.

Baca juga: BMHS gelar forum kesehatan untuk akselerasi inovasi kesehatan

Pada 2025, BMHS akan melanjutkan fokus dalam peningkatan kualitas layanan melalui tujuh inisiatif strategis utama.

Pertama, pengembangan layanan terintegrasi One Menteng. Kedua, penguatan layanan kesehatan ibu dan anak. Ketiga, manajemen tenaga kesehatan yang semakin optimal. Keempat, peningkatan customer journey.

Kelima, perluasan cakupan dan layanan rumah sakit. Keenam, penggunaan aset secara strategis. Terakhir, optimalisasi penggunaan sumber daya.

Pewarta: Imamatul Silfia
Editor: Abdul Hakim Muhiddin
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |