BPS RI unggulkan sistem MPD hitung statistik pariwisata ke Australia

1 week ago 11
Di Bali sebagai daerah pariwisata, sistem yang bekerja dengan merekam keberadaan wisatawan melalui telepon genggam ini penting

Denpasar (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) RI mengunggulkan sistem Mobile Positioning Data (MPD) yang dimiliki Indonesia untuk menghitung statistik pariwisata ke Australia.

Hal ini disampaikan Kepala BPS RI Amalia Adininggar Widyasanti di sela diskusi bersama Kepala Australian Bureau of Statistics (ABS) David Gruen AO di Denpasar, Bali, Senin.

“Salah satu yang Indonesia diminta berikan adalah pengalaman baik Indonesia seperti bagaimana kita memanfaatkan Mobile Positioning Data untuk menghasilkan statistik pariwisata,” kata dia.

Amalia Adininggar menyebut tidak hanya kepada Australia, keunggulan ini juga dibagikan ke negara-negara Asia-Pasifik sebagai sesama negara yang melakukan penghitungan statistik pariwisata.

Di Bali sendiri sebagai daerah pariwisata, sistem yang bekerja dengan merekam keberadaan wisatawan melalui telepon genggam ini sangat penting.

Contohnya ketika seorang wisatawan yang terekam berasal dari satu daerah berpindah ke daerah lain, akan menghasilkan sebuah angka kunjungan, dan sistem ini belum diterapkan di Australia sementara di Indonesia sudah berjalan beberapa tahun dibantu operator seluler.

Selain mengenai Mobile Positioning Data, BPS RI juga berbagi pengalaman ke ABS cara memanfaatkan dan memproduksi statistik padi dengan Kerangka Sampel Area (KSA).

“Tapi, sekarang kita juga lagi mengembangkan bagaimana menggunakan satelit untuk metode campuran, kami sedang belajar dan finalisasi dengan metodologi baru,” ujar Kepala BPS RI.

Untuk pengembangan ini, Indonesia juga bekerja sama dengan negara lain, sehingga menurut Amalia kolaborasi lintas-negara penting, selain berbagi pengalaman juga berinovasi demi memastikan data yang lebih berkualitas sesuai standar internasional.

Kedatangan Kepala ABS juga dijadikan momentum untuk belajar terutama mengenai peningkatan kapasitas statistik yang selama ini Australia unggul.

“Mereka (Australia) kuat di data administrasi, lalu mereka juga sudah punya banyak alat yang lebih canggih untuk memastikan kualitas data, yang jelas program peningkatan kapasitas (antara Indonesia-Australia) tidak akan pernah putus,” ujarnya.

Amalia merasa kerja sama BPS RI dan ABS selama ini mengantarkan perbaikan-perbaikan untuk Indonesia, sehingga pertemuan di Bali ini sekaligus dimanfaatkan untuk memperpanjang kerja sama dan persahabatan kedua lembaga statistik.

Kepala Australian Bureau of Statistics (ABS) David Gruen AO sendiri mengaku senang karena melihat langsung cara kerja BPS melalui kantornya di Bali.

Ia juga berdiskusi langsung dengan perwakilan di kabupaten/kota se-Bali, dimana Bali aktif memproduksi dan mengolah data statistik pariwisata sebagai sektor utama perekonomian.

“Saya mengunjungi kantor Bali ini sangat menarik, orang-orangnya ramah dan saya tertarik, kami juga menonton siaran pers yang menjelaskan statistik, terima kasih kepada Ibu Amalia atas undangannya untuk datang, jadi saya akan pergi dengan pemahaman yang lebih baik,” ujarnya.

Baca juga: BPS catat kunjungan wisatawan dan transportasi tumbuh di Oktober 2025

Baca juga: Kunjungan wisman capai 11 juta orang, rata-rata pengeluaran Rp21 juta

Baca juga: Sebanyak 2 juta wisman sudah masuk Bali hingga April 2025

Pewarta: Ni Putu Putri Muliantari
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |