BNN: Jaringan TP PKK jadikan P4GN lebih efektif sentuh masyarakat

13 hours ago 3
Pendekatan feminisme dan pembinaan keluarga menjadi fokus kami.

Jakarta (ANTARA) - Badan Narkotika Nasional (BNN) menilai jaringan Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) bisa menjadikan upaya pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika (P4GN) lebih efektif dalam menyentuh masyarakat.

"Strategi BNN yang menekankan kolaborasi serta pembinaan keluarga juga sejalan dengan visi dan misi TP PKK dalam membangun ketahanan keluarga," ujar Komjen Pol. Marthinus Hukom dalam keterangannya seperti dikonfirmasi di Jakarta, Selasa.

Sebelumnya, dalam acara penandatanganan nota kesepahaman di Jakarta, Rabu (21/5), Kepala BNN Komjen Pol. Marthinus mengatakan bahwa jaringan TP PKK di Indonesia luas dan menjangkau hingga tingkat akar rumput.

Maka dari itu, BNN dan TP PKK Pusat menandatangani nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) tentang P4GN sebagai langkah strategis dalam memperkuat ketahanan keluarga serta mengoptimalkan peran keluarga sebagai benteng utama dalam melindungi anggota keluarga dari ancaman bahaya narkoba.

Penandatanganan dilakukan oleh Kepala BNN Marthinus Hukom dan Ketua Umum TP PKK Tri Tito Karnavian dengan disaksikan oleh jajaran pejabat dari kedua belah pihak.

"MoU ini adalah MoU yang sangat-sangat strategis," ucap Kepala BNN.

Marthinus juga mengungkapkan keprihatinannya terhadap data penyalahgunaan narkoba, yang menunjukkan adanya fenomena kurir perempuan yang menjadi pengendali jaringan narkoba internasional, bahkan salah satunya berasal dari Jawa Timur, yang kini menyebabkan 120 warga negara Indonesia (WNI) menghadapi ancaman pidana di luar negeri.

Selain itu, 312.000 remaja di Indonesia tercatat pula terjebak dalam penyalahgunaan narkoba dengan faktor utama rasa ingin tahu dan pengaruh teman sebaya.

"Pendekatan feminisme dan pembinaan keluarga menjadi fokus kami," kata Marthinus menambahkan.

Baca juga: BNN buru pemilik kapal penyelundup 4 ton narkotika di Kepri

Baca juga: BNN sebut 2 ton sabu akan diedarkan ke negara kawasan Asia Tengara

Mengingat peran vital ibu dalam membangun ketahanan moral anak, dia juga menyinggung tentang modus operandi penyelundupan narkoba oleh seorang perempuan dengan membawa turut serta anaknya dan diungkap BNN beberapa waktu lalu.

Hal tersebut dinilai menjadi tantangan baru bagi semua pihak sehingga dia berharap kerja sama yang dilakukan dapat menjadi kekuatan spiritual bagi BNN untuk lebih intensif dengan pendekatan kepada perempuan dan keluarga.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum TP PKK Tri Tito Karnavian menyambut baik kerja sama yang sebelumnya telah terjalin dengan baik di antara kedua belah pihak.

"Alhamdulillah, hari ini kami bisa memperpanjang kerja sama antara BNN dan TP PKK karena ini sangat penting bagi kami," ucap Tri.

Tri menjelaskan bahwa TP PKK memiliki jangkauan hingga ke seluruh aspek kehidupan, mulai dari anak-anak hingga lanjut usia (lansia).

Dengan jangkauan yang luas tersebut, Program Keluarga Sehat Antinarkoba yang sebelumnya digagas TP PKK dengan slogan Keluarga Indonesia Sehat Tanpa Narkoba telah menjadi program hingga tingkat desa.

Ia juga menyampaikan bahwa kader PKK yang berjumlah sekitar 4 juta di seluruh Indonesia merupakan kekuatan besar untuk menyosialisasikan bahaya narkoba.

Untuk itu, dia berharap kerja sama itu dapat proaktif dalam memberikan solusi dan pencegahan kepada masyarakat sebelum terpapar narkoba.

Ketua Umum TP PKK Tri Tito Karnavian berharap penandatanganan MoU menjadi tonggak penting dalam upaya pencegahan dan pemberantasan narkoba yang lebih komprehensif dengan melibatkan peran aktif keluarga dan perempuan di seluruh Indonesia.

Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |