BNN: Jaga kualitas generasi produktif jadi perhatian jelang 2030-2035

2 weeks ago 14
kondisi tersebut menjadi peringatan serius bagi Indonesia yang sedang menuju puncak bonus demografi pada 2030–2035

Jakarta (ANTARA) - Badan Narkotika Nasional (BNN) RI menegaskan upaya menjaga kualitas generasi produktif harus menjadi perhatian utama agar mampu mendorong kemajuan bangsa di masa depan, menjelang puncak bonus demografi pada 2030–2035.

Dalam acara Retret Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Dunia 2025 secara daring (22/11), Kepala BNN RI Komisaris Jenderal Polisi Suyudi Ario Seto menyoroti situasi narkoba global yang semakin mengkhawatirkan.

"Berdasarkan World Drug Report 2024, terdapat 292 juta orang atau sekitar 5,6 persen populasi dunia usia produktif yang terpapar narkoba," kata Komjen Pol. Suyudi, seperti dikutip dari keterangan yang dikonfirmasi di Jakarta, Selasa.

Menurutnya, kondisi tersebut menjadi peringatan serius bagi Indonesia yang sedang menuju puncak bonus demografi pada 2030–2035.

Kepala BNN menegaskan komitmen pemerintah melalui Astacita poin ke-7 yang menempatkan pemberantasan narkoba sebagai bagian dari reformasi hukum nasional.

Ia juga mengajak PPI Dunia, yang memiliki jaringan strategis lebih dari 120 ribu anggota di 65 negara, untuk bersinergi dalam upaya pencegahan serta penutupan jalur masuk narkoba internasional.

Baca juga: Anggota DPR apresiasi BNN berani bongkar kampung narkoba di Jakarta

Meski begitu, Suyudi menekankan upaya penanggulangan narkoba memerlukan sinergi lintas sektor, baik di tingkat nasional maupun internasional.

Untuk menjawab tantangan tersebut, BNN terus beradaptasi terhadap modus peredaran narkotika yang semakin kompleks, termasuk penyalahgunaan platform digital dan munculnya jenis narkotika baru.

Dalam pelaksanaannya, BNN bekerja sama dengan Polri, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan, serta Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) untuk menutup berbagai jalur masuk narkoba.

Kolaborasi juga diperkuat pada level global melalui kerja sama dengan Badan perserikatan Bangsa-Bangsa untuk urusan narkoba dan kejahatan (UNODC), Organisasi Kepolisian Internasional (Interpol), Badan Pengawasan Narkotika (DEA) Amerika Serikat, Biro Narkotika Pusat (CNB) Singapura, dan Badan Narkotika Nasional (NADA) Malaysia, khususnya dalam hal pertukaran data intelijen.

Di sisi lain, BNN RI tetap fokus pada pencegahan melalui pengembangan program Desa Bersih Narkoba (Desa Bersinar), yang menjadi garda terdepan dalam membangun ketahanan masyarakat terhadap ancaman narkoba.

Suyudi pun memberikan pesan inspiratif kepada para pelajar untuk terus menguasai keterampilan dan memperluas cakrawala ilmu. “Berbekal ilmu pengetahuan dan keterampilan yang hadirin punya, bawalah negerimu ini pada kejayaannya,” tuturnya.

Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: Edy M Yakub
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |