Palembang (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) meminta masyarakat Sumatera Selatan agar mewaspadai potensi pasang Sungai Musi meskipun bibit Siklon 91S dipastikan tidak berdampak signifikan terhadap peningkatan curah hujan di wilayah tersebut.
Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang Siswanto, di Palembang, Sabtu, mengatakan kondisi cuaca di Sumatera Selatan saat ini lebih dipengaruhi oleh faktor atmosfer lokal, seperti daerah belokan angin (shearline) dan zona konvergensi.
"Bibit Siklon 91S tidak berdampak signifikan terhadap curah hujan di Sumsel. Hujan yang terjadi lebih dipicu oleh faktor lokal atmosfer," katanya.
Baca juga: BMKG paparkan potensi hujan pemicu banjir pada 14 wilayah di Sumsel
Menurut dia, keberadaan shearline dan zona konvergensi tersebut dapat memicu pertumbuhan awan hujan sehingga masih berpotensi terjadi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang di sejumlah wilayah Sumatera Selatan.
BMKG juga mencermati potensi pasang air laut di Muara Sungai Musi. Berdasarkan data Pusat Hidro-Oseanografi TNI Angkatan Laut, pasang maksimum diprakirakan mencapai 3,7 meter pada siang hari.
“Kondisi ini perlu diwaspadai, terutama jika terjadi bersamaan dengan hujan berintensitas sedang hingga lebat karena dapat menyebabkan kenaikan muka air Sungai Musi,” ujarnya.
Baca juga: BMKG: Sumsel masih berpotensi hujan usai badai Senyar
Siswanto mengimbau masyarakat yang tinggal di bantaran Sungai Musi dan wilayah dataran rendah untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi genangan maupun banjir.
Pewarta: Ahmad Rafli Baiduri
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































