BI pastikan ratusan event tetap digelar meski ada efisiensi

1 day ago 4

Jakarta (ANTARA) - Bank Indonesia (BI) memastikan ratusan event yang mereka kelola akan tetap digelar meski pemerintah sedang menerapkan kebijakan efisiensi anggaran.

"Saya kurasi itu ada 800, yang kami potong hanya hingga 300 (event di tahun 2025) saja. Itu yang ada di bawah orkestrasi saya," kata Kepala Departemen Regional Bank Indonesia Arief Hartawan dalam Musyawarah Nasional IVENDO di Jakarta, Jumat.

Arief mengatakan pengurangan 500 event yang berada di bawah departemennya tersebut merupakan langkah yang diambil sebagaimana adanya arahan dari Presiden Prabowo Subianto.

Meski ada pengurangan, ia mengaku masih ada peluang untuk menyelenggarakan event-event yang menarik bagi masyarakat dengan cara menurunkan skala acara menjadi lebih kecil.

"Kalau teman-teman melihat harus diturunkan skalanya, seperti seremoni itu sangat berkurang," ujar dia.

Baca juga: Kondisi lapangan dan tenaga ahli penyebab EO fokus ke acara domestik

Menanggapi permasalahan serupa, Ketua Umum Dewan Industri Event Indonesia (IVENDO) periode 2022-2025 Mulkan Kamaluddin menambahkan bahwa pada minggu ketiga dan minggu keempat di bulan Mei hingga Juni 2025 mulai muncul permintaan untuk penyelenggaraan event dan diharapkan dapat menjadi tanda industri mulai bergerak lagi.

"Fakta dari teman-teman khususnya yang di Jakarta ya dan sekitarnya, kita merasakan bahwa bulan Mei ini (event-event) mulai tumbuh, mulai muncul," kata Mulkan.

Adapun jenis event yang akan terselenggara amat beragam seperti acara peringatan, acara peluncuran produk bagi perusahaan swasta hingga seminar-seminar.

Mulkan turut mengaku bahwa adanya kebijakan efisiensi anggaran berdampak pada industri event. Banyak pihak swasta yang menahan anggarannya hingga sekitar 60 persen.

Baca juga: GIPI minta IVENDO dukung ragam acara Karisma Event Nusantara 2025

Sementara terkait dengan tren event yang diminati masyarakat, Mulkan mengaku belum mendapatkan data yang pasti dan tidak bisa berbicara lebih lanjut mengenai hal tersebut.

"Kita akan lakukan lagi pendataan dari semua member-member, semua para pelaku usaha begitu ya, dari berbagai daerah termasuk. Di situ baru kita bisa analisa," ujar dia.

Namun, ia membeberkan bahwa tren penyelenggaraan event pasca pandemi COVID-19 terus mengalami peningkatan meski jumlahnya belum bisa kembali seperti sebelum pandemi melanda.

Sekitar lima sampai 10 persen pelaku event juga berganti profesi saat pandemi COVID-19 akibat mengalami kolaps.

"Tapi saya yakin kalau industri event ke depan makin berkembang dengan jumlah pemain lebih banyak, terus trend revenue-nya itu semakin meningkat," kata dia.

Kemudian Mulkan memprediksi tren gross revenue yang pada tahun 2024 sudah mencapai sekitar Rp84,4 triliun, dapat makin meningkat di atas Rp100 triliun di akhir tahun 2025 apabila tidak ada efisiensi anggaran tidak lagi diterapkan.

"Sehingga di 2027 bisa persis sama dengan revenue kita di tahun 2019. Tapi kan ada efisiensi, sehingga kita akan revisi lagi prediksi itu," katanya.

Baca juga: Konsep konser perlu inovasi di tengah dinamika ekonomi

Baca juga: Menekraf-Ivendo bahas potensi penyerapan tenaga kerja industri event

Baca juga: IVENDO dan IPOS dorong penerapan EO Hijau bagi penyelenggara acara

Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Mahmudah
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |