Bapanas: Hilirisasi pangan dapat tercapai lewat Kopdes Merah Putih

2 days ago 4
Kopdes Merah Putih digagas untuk akselerasi perekonomian desa. Sebagai impact (dampak) lanjutannya, hilirisasi pangan dapat diraih dalam ekosistem desa,

Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menyatakan, hilirisasi pangan dapat tercapai dengan adanya Koperasi Desa Merah Putih karena menjadi pendorong rantai pasok, distribusi, hingga nilai tambah produk pertanian dalam negeri.

"Kopdes Merah Putih digagas untuk akselerasi perekonomian desa. Sebagai impact (dampak) lanjutannya, hilirisasi pangan dapat diraih dalam ekosistem desa," kata Arief saat memberi sambutan dalam Musyawarah Desa di Kantor Desa Pataruman, Bandung Barat, Jawa Barat, Kamis.

Dia menyampaikan Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto saat ini tengah meningkatkan upaya percepatan pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih. Aksi kolaborasi itu berdasarkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 Tahun 2025 yang menargetkan 80 ribu Kopdes Merah Putih dapat berdiri.

Arief menyampaikan, Presiden Prabowo mengharapkan Koperasi Desa Merah Putih menjadi sarana peningkatan kesejahteraan masyarakat desa, mengingat dana yang dikelola bisa mencapai Rp3 miliar.

"Jadi pembentukan Kopdes harus disesuaikan dengan kondisi dan potensi yang ada di desa," ujar Arief dikonfirmasi di Jakarta.

Ia menyebutkan berdasarkan hasil pendataan Badan Pusat Statistik (BPS) terhadap potensi desa (Podes) di 2024, mencatat terdapat total 84.276 wilayah administrasi pemerintah setingkat desa.

"Dari total tersebut, 27,65 persen desa/kelurahan memiliki produk barang unggulan dan hanya 10,35 persen desa/kelurahan yang memiliki produk barang unggulan dan berhasil ekspor," jelasnya.

Kendati demikian, masih ada 89,65 persen desa/kelurahan yang belum berhasil ekspor untuk produk barang unggulannya. Untuk itu langkah cepat pemerintah menggeber pembentukan Kopdes Merah Putih menjadi salah satu aksi nyata dalam bagaimana membangun perekonomian nasional mulai dari desa agar semakin meningkat pesat.

"Kalau dari sektor pangan, kita tadi ke toko roti Halodies yang ada di sini. Di sana kita tahu bahwa toko roti itu membeli telur ayam dari peternak dengan harga Rp27.000 per kilogram. Ini sangat baik karena jadi strategi hilirasi pangan yang kita idamkan," kata Arief.

Permodalan bagi pelaku usaha desa, lanjut Arief, nantinya dapat dijamin oleh Koperasi Desa Merah Putih tanpa memerlukan agunan, sehingga roda perekonomian desa dapat bergerak sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto.

Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih sebagaimana tercantum dalam Inpres 9/2025 mencakup beragam kegiatan, mulai dari kantor koperasi, pengadaan sembako, simpan pinjam, hingga fasilitas kesehatan dan logistik desa.

Skema koperasi tersebut dirancang dengan mempertimbangkan karakteristik wilayah, potensi lokal, serta lembaga ekonomi yang telah eksis di desa atau kelurahan untuk memastikan implementasi yang efektif dan berkelanjutan.

Pemerintah pusat bertugas mewujudkan kebahagiaan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat desa, demi merealisasikan cita-cita Presiden Prabowo bagi kemajuan ekonomi Indonesia secara merata dan inklusif.

"Kalau desa ada potensi pertanian misalnya ada 1 hektar sawah bengkok, itu bisa ditanami cabai. Perlu benih berapa, pupuk berapa, itu bisa. Lalu misal masyarakat di sini kesulitan minyak goreng yang harga Rp15.700 per liter. Nah itu bisa dibeli di Koperasi Desa karena nanti akan ada gerai," kata Arief.

Baca juga: Kepala Bapanas: Kopdes Merah Putih dongkrak kesejahteraan desa

Baca juga: Bapanas mendorong UMKM pangan lokal bangkitkan ekonomi pedesaan

Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |