ASABRI beri santunan-beasiswa bagi keluarga korban ledakan di Garut

3 days ago 2

Jakarta (ANTARA) - PT ASABRI (Persero) berkomitmen untuk menyalurkan santunan hingga beasiswa secara tepat waktu bagi ahli waris dan keluarga korban ledakan pemusnahan amunisi yang terjadi di Garut, Jawa Barat, Senin (12/5).

Direktur Utama ASABRI Jeffry Haryadi menyampaikan bahwa sebagai bentuk penghormatan dan tanggung jawab perseroan, pihaknya berupaya untuk memastikan pelayanan dan pemenuhan hak kepada keluarga peserta terlaksana secara cepat, tepat, humanis, profesional, dan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

“Kami sangat berduka atas wafatnya para prajurit terbaik bangsa dalam mengemban tugas. ASABRI hadir tidak hanya sebagai institusi, tetapi sebagai keluarga yang menjaga amanah dan berkomitmen memberikan layanan yang cepat dan tepat, serta berdampak bagi keluarga peserta," ujar Jeffry Haryadi dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.

Ia menuturkan bahwa tidak hanya kantor pusat, kantor-kantor cabang ASABRI di berbagai wilayah terkait turut membantu memastikan pemenuhan hak para peserta dengan mempercepat proses layanan kepada ahli waris dan turut dalam prosesi pengantaran dan pemakaman jenazah korban.

Hak yang diberikan berupa manfaat Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Tabungan Hari Tua (THT), yang meliputi Manfaat Santunan Risiko Kematian Khusus (SRKK) Tewas, Manfaat Nilai Tunai Tabungan Asuransi (NTTA) sebesar premi yang telah dibayarkan selama masa kerja ditambah pengembangan, serta beasiswa untuk maksimal dua anak.

Jeffry mengatakan bahwa ahli waris juga akan mendapatkan gaji terusan yang akan dibayarkan melalui juru bayar satuan kerja, manfaat Pensiun Warakawuri, dan tunjangan orang tua bagi peserta yang berstatus lajang.

Ia menyatakan bahwa pihaknya berkomitmen untuk memenuhi hak para ahli waris secara akuntabel, tanggap, dan berintegritas dengan tetap mengedepankan prinsip tata kelola yang baik.

“Kami akan menindaklanjuti seluruh hak peserta dengan memberikan manfaat secara cepat dan tepat, sesuai prinsip 5T: Tepat Waktu, Tepat Alamat, Tepat Orang, Tepat Jumlah, dan Tertib Administrasi sebagaimana diatur dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku," kata Jeffry.

Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak pada Senin (12/5) membenarkan adanya insiden ledakan di Garut, Jawa Barat, yang terjadi sekitar pukul 09.30 WIB.

Saat itu, sejumlah petugas TNI Angkatan Darat (AD) hendak memusnahkan amunisi tidak layak pakai atau kedaluwarsa di sebidang lahan milik BKSDA Garut, yang biasa menjadi tempat pemusnahan amunisi kedaluwarsa milik TNI AD.

Bahan-bahan peledak yang dimusnahkan tersebut merupakan milik TNI AD dari Gudang Pusat Amunisi (Gupusmu) III Pusat Peralatan TNI AD (Puspalad).

Terdapat empat prajurit TNI yang gugur dalam peristiwa tersebut, yakni Kolonel CPL Antonius Hermawan, Mayor CPL Anda Rohanda, Kopda Eri Dwi Priambodo, dan Pratu Afrio Setiawan.

Sementara sembilan korban meninggal lainnya adalah warga sipil atas nama Agus bin Kasmin, Ipan bin Obur, Iyus Ibing bin Inon, Anwar bin Inon, Iyus Rizal bin Saepuloh, Toto, Dadang; Rustiawan, dan Endang.

Baca juga: ASABRI berikan manfaat pensiun kepada Menteri Imigrasi

Baca juga: ASABRI tunjuk Jeffry Haryadi sebagai direktur utama baru

Pewarta: Uyu Septiyati Liman
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |