Warga terdampak bencana Aceh Tamiang mulai terima bantuan air bersih

3 hours ago 4
Selama kami di pengungsian air bersih susah didapat. Kami mandi dan masak menggunakan air sumur di masjid dan air banjir dari parit

Banda Aceh (ANTARA) - Warga masyarakat terdampak banjir bandang di Kabupaten Aceh Tamiang mulai menerima bantuan air bersih yang langsung diantarkan ke rumah-rumah, baik dari swasta maupun pemerintah daerah.

"Sejak pekan ini saya rasa bantuan air bersih lancar, masuk dua hari sekali," kata warga Kampung Dalam, Aceh Tamiang, Irmayani (38), di Aceh Tamiang, Minggu malam.

Air bersih yang diterima masyarakat Kampung Dalam, Aceh Tamiang malam ini dikirim dari daerah Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.

Irma menjelaskan, warga di kawasan perkotaan sempat kelimpungan masalah air bersih dan listrik padam pascabencana.

Karena, mayoritas warga kota mengandalkan pasokan/suplai air bersih dari PDAM setempat. Atas kondisi ini, ia berencana membangun sumur bor mandiri supaya tidak bergantung dengan kebutuhan air bersih dari luar.

"Saya sedang mencari pekerja sumur bor untuk buat di rumah. Belajar dari pengalaman bencana banjir ini memang harus punya sumur sendiri, walaupun tinggal di kota," ujarnya.

Hal senada juga disampaikan Majah (36), warga bantaran sungai Kampung Rantau Panjang, Kecamatan Karang Baru ini merasa senang bantuan air bersih mulai berdatangan dalam beberapa hari terakhir. Apalagi, airnya cukup jernih dan bisa diminum.

Baca juga: Seskab: Jembatan bailey terpasang, sambungkan Bireuen-Aceh Tengah

"Ada warga sini kerja di Dinas Kesehatan, dia yang bantu datangkan air bersih. Air nya jernih sekali, rasanya sayang kalau buat mandi. Air ini khusus kami pakai untuk masak dan air minum," katanya.

Kini, Majah sudah bisa pulang kembali ke rumah setelah sebelumnya mengungsi di masjid desa setempat bersama puluhan masyarakat lainnya.

Dia menceritakan, saat awal-awal bencana, warga sangat kesulitan mendapatkan air bersih untuk minum dan MCK, sedangkan mata air di sumur-sumur kondisinya keruh bercampur lumpur.

"Selama kami di pengungsian air bersih susah didapat. Kami mandi dan masak menggunakan air sumur di masjid dan air banjir dari parit," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Aceh Tamiang, Iman Suhery mengatakan, beberapa hari ini pihaknya sudah menyuplai air bersih hingga ke desa-desa yang terdampak krisis. Bantuan juga banyak datang dari swasta secara langsung door to door ke rumah penduduk.

"Ketika mobil tangki diberikan oleh BNPB, kami langsung suplai air bersih, persisnya mulai dua hari yang lalu sudah jalan," kata Iman.

Ia menambahkan, awalnya bantuan armada tangki hanya dua unit dari BNPB. Kemudian, ditambah empat unit, sehingga kini ada empat unit tangki air yang standby di BPBD Aceh Tamiang.

"Air bersih sudah bisa diambil dari PDAM. Banyak juga bantuan air bersih dari swasta, mereka langsung ke lapangan," demikian Iman Suhery.

Pewarta: Rahmat Fajri
Editor: Edy M Yakub
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |