Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek) Fauzan mendorong perguruan tinggi di Indonesia untuk melakukan perubahan cara pandang atau paradigma menjadi lebih progresif dalam mewujudkan transformasi pendidikan tinggi.
"Transformasi pada hakikatnya merupakan perubahan paradigma dari konvensional menjadi fungsional. Pendidikan tinggi tradisional berfokus pada pelaksanaan Tri Dharma sebagai tujuan akhir," katanya melalui keterangan di Jakarta, Jumat.
Wamendiktisaintek menegaskan pendidikan tinggi modern mengintegrasikan seluruh elemen dalam ekosistem yang saling mendukung untuk menghasilkan dampak nyata bagi pembangunan sosial-ekonomi.
"Tri Dharma bukan lagi tujuan akhir, melainkan instrumen untuk menciptakan solusi bagi tantangan masyarakat. Itulah paradigma fungsional yang dimaksud," ujarnya.
Baca juga: Mendiktisaintek dorong kampus adopsi AI untuk transformasi pendidikan
Wamendiktisaintek menegaskan pentingnya melakukan perubahan pola pikir atau mindset dalam melakukan transformasi perguruan tinggi.
"Kalau kita ingin melakukan transformasi yang lebih, kita perlu mengubah mindset. Jangan berharap kita bisa ke sana. Untuk apa bicara tentang transformasi, tetapi kalau mindset kita tidak pernah bergerak, tidak berani melakukan perubahan," ucapnya menegaskan.
Lebih lanjut, Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah III Henri Togar Hasiholan Tambunan menekankan bahwa peningkatan mutu perguruan tinggi memerlukan tata kelola profesional, layanan responsif, serta kemitraan strategis dengan pemerintah daerah, industri, dan jejaring internasional.
Ia menyebut pihaknya yang kini menaungi 249 perguruan tinggi di Jakarta telah mengambil sejumlah langkah strategis untuk menghubungkan perguruan tinggi dengan kebutuhan daerah secara lebih komprehensif.
Baca juga: Wamendiktisaintek dorong peran kampus guna tumbuhkan ekonomi nasional
"Salah satu langkah penting adalah sinergi antara LLDikti Wilayah III dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk memperluas akses pendidikan tinggi. Dalam pertemuan bersama Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo, LLDikti mendorong penambahan kuota beasiswa KIP Kuliah dan KJMU agar lebih banyak mahasiswa dari perguruan tinggi swasta dapat menerima manfaat, tidak hanya terbatas pada kampus berakreditasi unggul," ucap Henri Tambunan.
Baca juga: FRI dorong perguruan tinggi jadi pusat pendidikan berbasis inovasi
Pewarta: Sean Filo Muhamad
Editor: Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































