Jakarta (ANTARA) - Tim nasional bola basket putra Indonesia terganjal tuan rumah Thailand pada laga kedua Grup B SEA Games 2025 setelah takluk 67-71 di Bangkok pada Minggu.
Laman penyelenggara menyebutkan itu adalah kekalahan pertama timnas putra Indonesia dalam SEA Games 2025 setelah Sabtu (13/12), menang 114-35 atas Myanmar.
Meski dikandaskan Thailand, Indonesia masih berpeluang lolos ke semifinal dari fase playoff karena berada di posisi kedua Grup B.
Posisi Indonesia di tiga besar Grup B, yang menjadi syarat bertarung di playoff untuk memperebutkan slot semifinal, hampir pasti tidak tergeser. Pada laga terakhir Grup B, Senin (15/12), Indonesia akan menghadapi Singapura.
Saat menghadapi Thailand, Indonesia kerap berada di bawah tekanan. Thailand nyaris terus memimpin skor.
Indonesia memimpin 63-61 pada pertengahan kuarter keempat lewat dua poin Derrick Michael, tapi tidak dapat mempertahankan keunggulan sampai laga tuntas, hingga kalah 67-71.
Baca juga: Tim esports FC Online harus puas dengan medali perunggu SEA Games
Indonesia sering membuat kesalahan umpan yang mencapai 23 kali, sementara Thailand hanya 16 kali melakukan eror.
Thailand juga unggul dalam akurasi tiga poin, yakni 33,3 persen, sedangkan Indonesia hanya 20,8 persen.
Thailand memimpin klasemen Grup B. Pada kompetisi basket putra SEA Games 2025, tim yang menjadi juara grup langsung lolos ke semifinal, sementara tim peringkat kedua dan ketiga wajib menjalani laga playoff melawan tim posisi kedua dan ketiga dari Grup A untuk memperebutkan dua tempat tersisa di babak empat besar.
Grup A beranggotakan Malaysia, Filipina dan Vietnam. Sampai Minggu, belum ada tim yang dipastikan menjuarai grup ini.
Untuk sementara, Malaysia memimpin Grup A dengan tiga poin dari dua laga. Posisi Malaysia akan bergeser jika Filipina (dua poin, satu laga) mengalahkan Vietnam (satu poin, satu laga), pada pertandingan terakhir Grup A, Senin (15/12).
Baca juga: Bouldering jadi pekerjaan rumah panjat tebing Indonesia
Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































