Kabupaten Agam (ANTARA) - Tim SAR gabungan berharap segera adanya pengiriman bantuan logistik ke Kecamatan Malalak, Kabupaten Agam, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) via udara imbas putusnya akses dari segala sisi ke lokasi bencana.
"Insya Allah, kita sudah berkomunikasi dengan pusat dan mudah-mudahan ada droping logistik buat para pengungsi dengan menggunakan helikopter," kata Kepala Seksi Operasi dan Siaga (Kasi Ops) Kantor SAR Kelas A Padang, Hendri di Kabupaten Agam, Jumat.
Hingga saat ini Jorong (dusun) Toboh, Nagari (desa) Malalak Timur, Kecamatan Malalak, Kabupaten Agam masih terisolasi imbas putusnya akses jalan dari arah Kota Bukittinggi maupun dari Kabupaten Padang Pariaman yang merupakan jalan utama menuju daerah itu.
Selain jalan dan jembatan yang terputus, longsor juga melanda beberapa ruas jalan sehingga mobilitas masyarakat dan kendaraan pembawa logistik tidak bisa masuk ke lokasi bencana. Saat ini petugas medis juga sangat membutuhkan bantuan obat-obatan serta dukungan tambahan petugas untuk mengobati korban luka-luka.
"Kami sangat berharap bantuan dan dukungan menyikapi akses jalan yang terputus terutama bantuan medis atau obat-obatan," harap Hendri.
Hendri mengkhawatirkan apabila obat-obatan dan petugas medis tak kunjung dikirimkan maka bisa memperburuk keadaan terutama kelompok rentan seperti lanjut usia, ibu hamil dan menyusui serta anak-anak.
"Karena korban yang dievakuasi dan yang diungsikan itu banyak yang luka-luka. Kita mengkhawatirkan terjadinya infeksi pada korban yang telah diselamatkan," ucap dia.
Sementara itu, Koordinator Tim dari PMI Kabupaten Agam untuk pos banjir bandang Malalak, Sardan mengatakan kebutuhan medis bagi korban terdampak bencana banjir bandang sangat mendesak.
"Masyarakat pengungsian sudah banyak yang sakit dan kami kekurangan tim medis," kata dia.
Baca juga: Seskab jelaskan jenis logistik yang dikirim ke lokasi banjir Sumatera
Baca juga: SAR gabungan sudah evakuasi sembilan korban banjir bandang Agam
Baca juga: Tim Gabungan Pemkab Agam cari sembilan korban terseret banjir bandang
Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































