Tim DVI identifikasi delapan jenazah korban banjir di Pegunungan Arfak

8 hours ago 4
Lima jenazah sudah kami serahterimakan ke keluarga korban

Manokwari (ANTARA) - Tim Disaster Victim Identification (DVI) Biddokes Kepolisian Daerah (Polda) Papua Barat telah mengidentifikasi delapan dari 14 jenazah korban banjir bandang dan tanah longsor di Distrik Catubouw, Kabupaten Pegunungan Arfak.

Kepala Biddokes Polda Papua Barat Kombes Pol dr Iskandar di Manokwari, Jumat, mengatakan korban yang teridentifikasi pada 19 Mei ada lima jenazah yaitu Yoseph Ermilianus Efrem, Porman Takaliumang, Okden Wote, Joni Rahawari, dan Oce Takaliumang.

Kelima jenazah itu diterima Tim DVI Biddokes dan Tim Inafis Ditreskrimum Polda Papua Barat dari Tim SAR gabungan pada 19 Mei 2025, setelah berhasil diidentifikasi langsung diserahkan ke masing-masing keluarga korban.

"Lima jenazah kami sudah serahterimakan ke keluarga korban," kata Iskandar.

Baca juga: Ditnarkoba Polda Papua gandeng BNN-TNI-Bea Cukai cegah ganja dari PNG

Pada 20 Mei, kata dia, Tim DVI menerima tiga jenazah untuk diidentifikasi yaitu Laurensius Denilson Armanto dan George Takaliumang yang sudah diserahkan ke pihak keluarga, sedangkan jenazah Harispen Tampil belum diambil pihak keluarga.

Ada enam jenazah lainnya sudah diidentifikasi namun masih menunggu pelaksanaan gelar rapat rekonsiliasi untuk mencocokkan data antemortem sekunder maupun post mortem primer, sebelum diinformasikan ke pihak keluarga.

"Kalau enam korban lainnya belum bisa kami informasikan karena harus gelar rapat rekonsiliasi dulu," ujarnya

Dirinya mengakui bahwa ada sejumlah kendala yang dihadapi Tim DVI ketika melakukan proses identifikasi secara visual maupun identifikasi data primer, sebab kondisi jenazah korban sudah membusuk dan dipenuhi dengan material longsor.

Baca juga: Polda Papua kerahkan armada udara cari korban KKB

Beberapa jenazah mudah dikenali namun lainnya sangat sulit sehingga membutuhkan waktu untuk melanjutkan proses identifikasi sesuai tahapan yang sesuai dengan ketentuan DVI.

"Yang paling krusial itu karena kondisi jenazah bukan jenazah baru. Keseluruhan jenazah yang kami sudah terima ada 14 jenazah," ucapnya.

Kepala Badan SAR Nasional Manokwari Yefri Sabaruddin menjelaskan bahwa, keseluruhan korban dalam peristiwa itu sebanyak 24 orang yang terdiri atas empat orang selamat, satu ditemukan meninggal dunia atas nama Harun Maidodga.

Tim SAR gabungan kemudian melakukan operasi pencarian terhadap 19 korban yang dinyatakan hilang pascabanjir bandang dan tanah longsor melanda Kampung Jim (Meyes), Distrik Catubouw, Pegunungan Arfak, pada 16 Mei 2025 pukul 21.00 WIT.

"Sejak operasi hari pertama hingga hari kelima Kamis kemarin (22/5), sudah ada 15 orang dievakuasi dari 19 orang yang hilang. Jadi, masih ada empat korban lagi yang belum ditemukan," ucap Yefri.

Pewarta: Fransiskus Salu Weking
Editor: Edy M Yakub
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |