Teknologi CCUS China dorong pembangunan hijau di Indonesia

1 day ago 4

Changchun (ANTARA) - Di ruang konferensi Petrochina Jilin Oilfield Company di China timur laut, para teknisi berulang kali mendiskusikan rencana implementasi teknologi penangkapan, pemanfaatan, dan penyimpanan karbon (carbon capture utilization and storage/CCUS) di Ladang Minyak Gemah, Blok Jabung, Provinsi Jambi. Semua orang tampak sangat percaya diri dan antusias.

"Level teknologi CCUS di ladang minyak Eropa dan Amerika selalu menjadi yang terdepan. Pada 1990-an, Amerika Serikat mencapai skala penerapan komersial. Sebaliknya, China terlambat memulainya, tetapi perkembangannya sangat pesat," kata Zhang Deping, manajer Jilin Oilfield Carbon Dioxide Development Company.

Sebagai proyek luar negeri pertama dari Ladang Minyak Jilin, teknologi CCUS di ladang minyak tersebut cukup menjanjikan. Proyek itu merupakan teknologi yang menerapkan CCUS untuk pengembangan ladang minyak. Prinsip intinya adalah menangkap dan memurnikan karbon dioksida yang dihasilkan dalam proses produksi industri, dan kemudian menyuntikkannya ke dalam reservoir minyak bawah tanah.

Proses ini tidak hanya mendorong proses industri ladang minyak, tetapi juga mewujudkan penyimpanan karbon dioksida jangka panjang agar dapat mencapai tujuan ganda, yakni pengurangan emisi sekaligus pemanfaatan sumber daya.

Menurut penjelasan Zhang Deping, sejak 1990-an, tim teknis CCUS di Ladang Minyak Jilin telah melakukan penelitian dan pengembangan mendalam terhadap teknologi tersebut. Dalam 30 tahun terakhir, tim itu telah membuat terobosan dalam teknologi penangkapan karbon dioksida yang efisien dan teknologi perolehan minyak tahap lanjut (enhanced oil recovery/EOR), serta telah merealisasikan industrialisasi dan promosi pada 2022. Saat itu, kelompok pakar yang terdiri dari para pakar terkemuka dari CNPC, Sinopec, CNOOC, dan industri lainnya mengakui bahwa Ladang Minyak Jilin telah mencapai tingkat terdepan di kancah internasional dalam hal teknologi EOR untuk reservoir dengan permeabilitas rendah di daratan.

Dengan meningkatnya pengaruh sosial dari proyek CCUS, teknologi tersebut dengan cepat diperluas dan diterapkan di China, yang juga sejalan dengan kebutuhan pihak-pihak terkait di Indonesia.

Reservoir minyak Gemah di Indonesia memiliki struktur geologis yang kompleks, dan percobaan mekanisme EOR dihadapkan pada kondisi eksperimental yang kompleks dan keras dengan temperatur tinggi, salinitas tinggi, dan kandungan karbon dioksida yang tinggi.

Menghadapi banyak tantangan, anggota tim proyek secara hati-hati menyelesaikan setiap proses dan terus meningkatkan kontrol proses eksperimental. Sejauh ini, pekerjaan penelitian geologis reservoir, evaluasi efek pengembangan, dan eksperimen mekanisme PVT telah rampung.

Sejak 2002, CNPC memasuki pasar minyak dan gas di Indonesia dan telah memenangkan sembilan blok kontrak. Karena kebutuhan perlindungan lingkungan dan ramah lingkungan, departemen-departemen terkait di Indonesia sangat menginginkan teknologi CCUS di ladang minyak, dan berinisiatif untuk menghubungi CNPC. Melalui koordinasi aktif, mereka memfasilitasi penambatan (docking) pihak Indonesia ke ladang minyak Jilin. Setelah proses demonstrasi proyek dan evaluasi kemampuan eksperimental, sebuah kontrak proyek senilai total 724.000 dolar AS (1 dolar AS = Rp16.207) ditandatangani pada Juni 2024.

"Sebagai proyek internasional pertama di Ladang Minyak Jilin, meskipun teknologi CCUS sudah sangat matang, kami juga mendobrak semua rintangan dalam demonstrasi awal dan evaluasi kemampuan eksperimental di Indonesia," kata Li Jinlong, wakil manajer Jilin Oilfield Carbon Dioxide Development Company. Masalah pertama yang mereka hadapi adalah kondisi reservoir yang sangat berbeda dengan yang ada di China.

Reservoir minyak Gemah di Indonesia memiliki struktur geologis yang kompleks, dan percobaan mekanisme EOR dihadapkan pada kondisi eksperimental yang kompleks dan keras dengan temperatur tinggi, salinitas tinggi, dan kandungan karbon dioksida yang tinggi. Menghadapi banyak tantangan, anggota tim proyek secara hati-hati menyelesaikan setiap proses dan terus meningkatkan kontrol proses eksperimental. Sejauh ini, pekerjaan penelitian geologis reservoir, evaluasi efek pengembangan, dan eksperimen mekanisme PVT telah rampung

Di samping itu, kedua belah pihak juga berhasil mengatasi masalah-masalah lain, seperti kendala bahasa, dengan komunikasi yang erat dan cermat.

Menurut pandangan Zhang Deping, ini adalah contoh kerja sama "Sabuk dan Jalur Sutra" berkualitas tinggi antara China dan Indonesia. "Kami berkomunikasi dengan negara-negara di sepanjang 'Sabuk dan Jalur Sutra', seperti Malaysia, untuk 'menyeberangi lautan' dengan proyek-proyek energi ramah lingkungan dan membuka jalan baru menuju pasar internasional," ujarnya.

Pewarta: Xinhua
Editor: Santoso
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |