Jakarta (ANTARA) - Suasana hangat terlihat ketika Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto bertukar cendera mata dengan Ratu Máxima usai pertemuan bilateral di Istana Negara, Jakarta, Kamis, menjadi simbol persahabatan sekaligus apresiasi budaya antara Indonesia dan Belanda.
Sebagaimana keterangan yang diterima, dalam kesempatan itu Prabowo memberikan tiga buah cendera mata, yakni vas bunga dari Pesisir Utara Jawa, batik sutera buatan tangan “Boketan” khas Pekalongan, Jawa Tengah bernuansa ungu dengan motif bunga, dan miniatur rumah adat tradisional.
“Suvenir… Ini vas. Ini dari pesisir utara Jawa,” kata Prabowo sambil memperlihatkan hadiah tersebut.
Ratu Maxima tampak antusias, terutama ketika melihat kain sutra bermotif bernuansa ungu yang menurutnya sangat cantik.
“Kain sutra, itu indah sekali. Banyak cendera mata,” ujar Ratu Maxima.
“Tidak setiap hari Anda datang,” balas Prabowo.
Selain itu, Prabowo juga memberikan miniatur rumah adat Tongkonan dari Sulawesi, yang merepresentasikan kekayaan budaya dan tradisi masyarakat Toraja, Sulawesi Selatan.
“Ini dari Sulawesi,” jelas Prabowo sambil memperlihatkan miniatur tersebut.
Sebagai balasan, Ratu Maxima memberikan cendera mata berupa buku "Between The Sea & The Sky" karya fotografer dunia Jimmy Nelson yang merupakan penulis buku ikonik "Before They Pass Away", sebagai tanda penghargaan dan persahabatan.
Tak hanya itu, Ratu Maxima juga memberi hadiah khusus untuk Bobby Kertanegara, kucing peliharaan Prabowo berupa boneka memakai jersey oranye, warna kebanggaan Belanda yang berasal dari nama keluarga kerajaan, Wangsa Oranje-Nassau.
“Ini untuk Bobby, yang oranye itu, benar, jersey,” kata Ratu Maxima.
“Dia yang paling setia. Terima kasih,” ucap Prabowo.
Baca juga: Prabowo terima Ratu Maxima dari Kerajaan Belanda di Istana Merdeka
Baca juga: Berikut rangkuman lawatan Ratu Máxima di Indonesia
Baca juga: Pakar: Lawatan Ratu Maxima momentum pelajari inovasi fintech Belanda
Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































