Jakarta (ANTARA) - Sekretaris Kabinet Letkol Teddy Indra Wijaya mengatakan Presiden Prabowo Subianto akan melakukan pelepasan ekspor jagung perdana ke Malaysia dari Bengkayang, Kalimantan Barat pada Kamis.
"(Presiden akan melakukan ekspor jagung) ke Malaysia," kata Seskab Teddy kepada ANTARA melalui pesan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis.
Sebelumnya, Teddy mengatakan Presiden Prabowo Subianto didampingi Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo akan menghadiri acara panen raya jagung di Bengkayang, Kalimantan Barat, Kamis (5/6).
"Pak Kapolri juga akan ikut dalam kunjungan kerja Presiden ke Kalimantan Barat, mau meninjau panen jagung," ujar Seskab Teddy.
Presiden dijadwalkan bertolak dari Pangkalan Udara TNI AU Halim Perdanakusuma, Kamis pagi, menuju Kalimantan Barat, untuk menghadiri acara panen raya yang juga digelar serentak di beberapa daerah.
Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo pun telah berada di Bengkayang untuk mengecek kesiapan panen raya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, Presiden akan melakukan pelepasan ekspor perdana jagung hasil panen Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat, ke Kuching, Malaysia.
Langkah ini menjadi tonggak sejarah baru dalam sektor pertanian Kalimantan Barat karena untuk pertama kalinya jagung lokal menembus pasar ekspor.
Presiden juga dijadwalkan meresmikan fasilitas Gudang dan Pabrik Dryer Jagung "Pangan Merah Putih" yang berlokasi di Jalan Bukit Tinggi, Kelurahan Sebalo, Kecamatan Bengkayang.
Gudang ini memiliki kapasitas tampung hingga 5.000 ton dengan kemampuan pengeringan hingga 300 ton per hari.
Fasilitas tersebut diproyeksikan menjadi pusat distribusi jagung lokal, sekaligus memperkuat hilirisasi komoditas dan meningkatkan nilai ekonomi sektor pertanian Kalimantan Barat.
Baca juga: Presiden Prabowo dijadwalkan hadiri panen raya jagung di Bengkayang
Baca juga: Kapolri Sigit cek lokasi panen raya jagung serentak di Kalbar
Baca juga: Lanud Harry Hadisoemantri jamin keamanan panen raya jagung 5 Juni
Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2025