London (ANTARA) - Oleh penulis Xinhua Gao Wencheng, Yu Aicen
China memiliki peran penting dalam memperkuat kerja sama global di bidang maritim dan memajukan pembangunan berkelanjutan di industri pelayaran, menurut Sekretaris Jenderal (Sekjen) Organisasi Maritim Internasional (International Maritime Organization/IMO) Arsenio Dominguez.
Dominguez menyampaikan pernyataan tersebut dalam sesi wawancara dengan Xinhua pada Selasa (25/11) di sela-sela upacara peresmian Misi Tetap Republik Rakyat China di IMO, yang diselenggarakan di Kedutaan Besar China di Inggris.
"China merupakan negara yang memiliki partisipasi besar di sektor pelayaran," kata dia.
Sebagai salah satu negara produsen kapal terkemuka di dunia, rumah bagi beberapa pelabuhan terbesar dan perusahaan pelayaran besar, serta salah satu negara penyumbang pelaut utama, China berkontribusi di seluruh rantai nilai maritim, imbuhnya.
Menurut Dominguez, kekuatan tersebut memungkinkan China untuk membantu komunitas maritim global menarik generasi talenta baru dan semakin meningkatkan kredibilitas sektor ini, tidak hanya dalam hal keselamatan dan keamanan, tetapi juga dalam mendorong keberlanjutan.
"Jadi, ini merupakan peran besar yang harus dimainkan China bersama kami," katanya.
Dominguez menambahkan bahwa pembentukan misi tetap China di IMO menunjukkan komitmen kuat China untuk mendukung pekerjaan organisasi tersebut di berbagai area, seperti digitalisasi, dekarbonisasi, peningkatan keselamatan, peningkatan inklusi dan keberagaman, serta kemajuan pelatihan pelaut.
"Hal ini hanya akan memperkuat partisipasi China dalam berbagi pengalaman dengan IMO," kata Dominguez.
IMO merupakan badan khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang bertanggung jawab atas keselamatan dan keamanan pelayaran serta pencegahan pencemaran laut dan atmosfer yang disebabkan oleh kapal.
Organisasi tersebut saat ini beranggotakan 176 negara. China telah menjadi satu dari 10 anggota Kategori A dalam Dewan IMO sejak 1989.
Pewarta: Xinhua
Editor: Indra Arief Pribadi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































