Jakarta (ANTARA) - Hasil riset IndoStrategi menempatkan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) sebagai salah satu kementerian dengan performa terbaik di Kabinet Merah Putih Pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Direktur Riset IndoStrategi Ali Noer Zaman dalam keterangan di Jakarta, Senin menyebut penerimaan publik terhadap program kementerian yang dipimpin oleh Abdul Mu'ti tersebut sangat tinggi.
"Program prioritas Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah seperti menjawab harapan publik akan terobosan dalam pendidikan kita," katanya.
IndoStrategi melakukan evaluasi publik terhadap program-program prioritas Kemendikdasmen. Evaluasi itu mencakup lima program utama, yakni sistem penerimaan murid baru (SPMB), gerakan tujuh kebiasaan anak Indonesia Hebat (7 KAIH), pendekatan pembelajaran mendalam (deep learning), mata pelajaran pilihan koding dan kecerdasan buatan (AI) serta evaluasi berbasis tes kemampuan akademik (TKA).
Riset yang berlangsung pada 15 Oktober hingga 15 November 2025 tersebut melibatkan 510 responden dari 34 provinsi, mewakili 104 lembaga pendidikan mulai dari SD, SMP hingga SMA/SMK.
Setiap sekolah diwakili lima responden, terdiri atas dua guru, dua murid, dan satu orang tua. IndoStrategi juga melakukan spot check terhadap 20 persen data serta memvalidasi temuan melalui diskusi kelompok terarah (focus group discussion/FGD) bersama 13 ahli dan praktisi pendidikan.
Hasil evaluasi menunjukkan penerimaan publik terhadap program-program Kemendikdasmen berada pada tingkat tinggi, khususnya di kalangan guru dan orang tua. Namun demikian, pemahaman, optimisme, dan dukungan murid tercatat lebih rendah dibandingkan kelompok lainnya.
Pada program SPMB, misalnya, guru memiliki tingkat awareness 95 persen, optimisme 90 persen, dan dukungan 88 persen. Orang tua berada pada angka 90 persen, 89 persen, dan 87 persen. Sedangkan, murid hanya mencapai 85 persen, 82 persen, dan 78 persen.
Adapun, tingkat penerimaan masyarakat terhadap masing-masing program, yaitu 7 KAIH 90,1 persen, SPMB 84,8 persen, deep learning 78,6 persen, koding dan AI 72,7 persen serta TKA 63,2 persen.
IndoStrategi menyimpulkan bahwa semakin teknis dan akademis sebuah program, tingkat penerimaannya cenderung menurun. Program berbasis karakter seperti 7 KAIH dan SPMB mendapatkan penerimaan tertinggi.
Sedangkan, program yang menuntut literasi digital dan kemampuan kognitif seperti deep learning, koding dan AI serta TKA meraih skor lebih rendah. Faktor penyebabnya adalah kebutuhan strategi literasi yang lebih kuat, penjelasan sederhana, dan pendampingan intensif.
Riset juga menemukan kesenjangan signifikan antara penerimaan publik di Jawa dan luar Jawa, dengan selisih hingga 20-30 poin pada berbagai indikator. Pada program deep learning, antusiasme guru di Jawa mencapai 54 persen. Sementara, di luar Jawa hanya 31 persen. IndoStrategi menilai hal tersebut sebagai sinyal perlunya perbaikan strategi komunikasi kebijakan pendidikan.
"Publik menginginkan terobosan pendidikan yang lebih jelas, mudah dipahami, dan merata. Pemerintah perlu memperkuat komunikasi kebijakan, menjadikan guru sebagai motor utama implementasi serta memberi pendampingan intensif bagi murid. Pemerataan antara Jawa dan luar Jawa juga harus diprioritaskan," kata Managing Director IndoStrategi Visna Vulovik.
IndoStrategi kemudian merumuskan tujuh rekomendasi untuk pemerintah, yakni menjadikan guru motor penggerak utama implementasi program, mengembangkan strategi komunikasi yang lebih efektif bagi murid, meningkatkan keterlibatan orang tua melalui komunikasi personal dan berkelanjutan, menerapkan diferensiasi kebijakan untuk mengatasi ketimpangan antara Jawa dan luar Jawa.
Selanjutnya, menyederhanakan konten dan alat bantu pada program yang melibatkan teknologi pendidikan, memperkuat layanan pemberitaan resmi yang menarik dan mudah diakses serta melibatkan guru, orang tua, dan murid dalam evaluasi serta penyempurnaan program.
Baca juga: Akademisi IPB sebut Raja Juli terapkan kepemimpinan berbasis ilmiah
Baca juga: Muhammadiyah bangga dua kadernya masuk 10 menteri berkinerja terbaik
Baca juga: Mendikdasmen ajak guru dan orang tua perkuat kesalehan digital anak
Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































